Beijing (ANTARA News) - Moody`s Investors Service mengatakan, tren negatif terhadap pengenaan rating pada surat berharga perusahaan di Asia Pasifik (Aspas), di luar Jepang, pada tahun lalu telah berlanjut hingga kuartal pertama 2007, dan kemungkinan akan berlanjut di tahun ini karena risiko dari penggabungan dan akuisisi. "Tren penilaian negatif yang sebagian besar diakibatkan oleh risiko kegiatan, terutama dari penggabungan dan akuisisi," kata kepala kredit Moody`s untuk perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik, Clara Lau. Dalam catatannya, kata Lau, Moody`s juga mengharapkan adanya perubahan rating pada 12 bulan mendatang. Di kuartal pertama tahun ini, persentase penilaian dengan pandangan stabil jatuh menjadi 72 persen dari 76 persen pada tahun lalu, kata catatan tersebut. "Selain itu, meskipun ada celah memperkecil antara jumlah penilaian dengan peninjauan kembali untuk dinaikkan dan diturunkan peringkat statusnya menjadi enam pada kuartal pertama 2007 dari sembilan di kuartal keempat 2006, secara keseluruhan statistik trend kredit negatif tidak turun," kata Lau. Lau menambahkan bahwa kuartal pertama tahun ini didominasi oleh Moodys lebih banyak memeberi penilaian negatif pada sembilan penilaian dengan peninjauan kembali untuk diturunkan statusnya dan hanya tiga di tinjau kembali untuk dinaikkan. Wisata dan hiburan, infrastruktur dan turunannya kebanyakan mendapat penilaian negatif di kuartal ini, sedangkan menonjolnya sektor telekomunikasi yang kinerjanya menguat, kata Moody`s. Tren meningkatnya penilaian juga tampak di sektor teknologi dan semikonduktor, katanya. Australia menghadapi pandangan yang lebih negatif daripada negara Asia Pacifik lainnya di masa depan yang dapat diduga aktif melakukan penggabungan dan akuisisi usaha ke negara lain, kata Moody`s. Jumlah total 19 penilaian penilaian di Australia saat ini mempunyai pandangan negatif, atau di tinjau kembali untuk diturunkan statusnya, hanya empat persen dengan pandangan atau tinjauan positif untuk dinaikkan, kata agen penilai ini. Sedangkan, di sejumlah negara Asia Pacifik lainnya, 16 persen penilaian mempunyai pandangan negatif atau di tinjau kembali untuk diturunkan statusnya, sedangkan 11 persen mempunyai pandangan atau tinjauan positif untuk dinaikkan, katanya, seperti dikutip XFN-Asia. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007