Beijing (ANTARA News) - Sebanyak 44 perusahaan asal Indonesia membuka gerai di ajang pameran "The 19th Cross Straits Fair For Economy and Trade" di Fuzhou, Provinsi Fujian, China, pada 18-22 Mei 2017.
"Perusahaan tersebut mengikuti pameran atas undangan Pemerintah Kota Fuzhou dan Pemerintah Provinsi Fujian," kata Koordinator Fungsi Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing Santo Darmosumarto di Beijing, Rabu.
Ia menjelaskan Pemkot Fuzhou sebagai penyelenggara pameran yang sudah ke-19 kalinya itu, memberikan 100 stan kepada Pemerintah Indonesia.
"Namun yang kami ambil 56 stan yang nanti akan diisi oleh 44 perusahaan dari Indonesia," ujarnya.
Stan untuk Indonesia itu didirikan secara khusus dalam bentuk anjungan bergaya rumah gadang atau rumah panggung khas Sumatra Barat.
Perusahaan asal Indonesia yang berpartisipasi di ajang pameran tersebut bergerak di berbagai bidang, di antaranya perdagangan, pariwisata, properti, dan kawasan berikat.
Selain dari Indonesia dan China selaku tuan rumah, panitia penyelenggara pameran juga mendatangkan sejumlah perusahaan dari Taiwan karena lokasi Provinsi Fujian dengan Taiwan hanya dipisahkan selat.
Provinsi Fujian sendiri telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Rakyat China sebagai salah satu pintu gerbang utama komoditas impor dari Indonesia.
"Tujuan kami mengikuti pameran ini untuk meningkatkan hubungan bilateral di bidang perdagangan dengan Provinsi Fujian," kata Santo.
Nilai perdagangan antara Indonesia dengan Provinsi Fujian pada 2016 sebesar 27 miliar RMB (Rp52,65 triliun).
Dalam neraca perdagangan kedua belah pihak itu, Indonesia mengalami surplus sebesar 5 miliar RMB (Rp9,75 triliun).
Kota Fuzhou selama ini telah bermitra dengan Kota Semarang, Jawa Tengah, sebagai kota kembar (sister city).
Pewarta: M Irfan Ilmie
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017