Timika (ANTARA News) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, berencana melaksanakan uji coba pendaratan di Bandara Anggoinggin, Lembah Aroanop, Distrik Tembagapura, pekan depan.
Kepala Dishubkominfo Mimika John Rettob di Timika, Rabu, mengatakan inspeksi telah dilakukan, dan hasilnya adalah siap untuk pelaksanaan uji coba pendaratan.
"Freeport sudah berkoordinasi dengan kami, sudah menyurati dan kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Papua. Tim dari provinsi akan datang baru kami tes pendaratan bersama-sama. Pesawat untuk tes pendaratan itu dari maskapai Susi Air," kata John.
Secara keseluruhan berdasarkan hasil inspeksi tim dari Dishubkominfo dan pihak perusahaan, pilot pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter, dan pilot pesawat Asian One Air (jenis Cessna Grand Caravan), menyatakan bandara sudah siap untuk lakukan uji coba pendaratan.
"Ukuran landasan pacu dengan panjang 461 meter, lebar 18 meter dan kemiringan delapan persen. Bandara ini juga dilengkapi dengan apron 30x30 meter dan terminal penumpang," tutur John.
John mengatakan bahwa PT Freeport telah membangun sesuai dengan standar yang diberikan Dishubkominfo. Hanya saja persoalannya landasan pacu tersebut kurang panjang.
"Tetapi kalau dipanjangkan maka bukit di atasnya harus digusur dan kampung harus dipindahkan," katanya.
Untuk mengatasi persoalan itu, maka landasan pacu dibuat dengan kemiringan delapan persen sehingga dapat menahan laju pesawat saat mendarat.
Manajer Relasi Komunitas pada Community Liaison Officer (CLO) PT Freeport Nathan Kum mengatakan Bandara Anggoinggin nanti diserahkan oleh perusahaan kepada masyarakat Aroanop (pihak gereja) dan selanjutnya dari masyarakat akan diserahkan ke Pemkab Mimika untuk dikelola.
"Kalau Bandara Anggoinggin ini sudah bisa beroperasi maka sudah tentu akan memberikan banyak kemudahan untuk masyarakat Aroanop. Kalau mengandalkan helikopter sudah tentu biaya yang dikeluarkan sangat mahal. Maka kami harapkan bandara ini beroperasi tahun ini juga," harap Nathan
Pewarta: Jeremias Rahadat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017