Bogor (ANTARA News) - Ribuan calon penumpang kereta api rel listrik (KRL) yang akan berangkat kerja dari Bogor ke Jakarta dan sebaliknya, Rabu, sempat mengalami penumpukan beberapa jam di setiap stasiun, akibat rusaknya peralatan pengatur sinyal otomatis atau "wessel board" di Stasiun Jakarta Kota. Kepala Stasiun Bogor, Yuherman mengatakan, kerusakan alat pengatur sinyal itu terjadi akibat tersambar petir sekitar pukul 05.45 WIB. Akibatnya, sebanyak 62 rangkaian KRL ekspres maupun ekonomi yang dioperasikan setiap hari, terpaksa dialihkan dengan sistem manual. "Karena pengaturan secara manual membutuhkan waktu lebih lama, sehingga jadwal perjalanan KRL menjadi terlambat sampai dua jam," katanya. Yuherman yang melihat banyaknya calon penumpang KRL yang menumpuk di Stasiun Bogor, kemudian pergi ke Jakarta guna mencari tahu lebih jelas penyebabnya. Menurut dia, tim dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Jabodetabek yang memperbaiki kerusakan alat itu berhasil memperbaikinya sekitar pukul 11.00 WIB. Berdasarkan pantauan ANTARA di Stasiun Bogor, sejak pukul 07.00 pagi, KRL yang datang dari Jakarta mengalami keterlambatan. Selang waktu antara satu rangkaian dan rangkaian lainnya yang biasanya sebentar, pada hari ini cukup lama, sehingga calon penumpang sempat menumpuk. Beberapa penumpang yang merasa tidak sabar ada yang mengembalikan tiket kereta dan memilih menggunakan kendaraan umum lainnya. Namun, sebagian besar calon penumpang KRL tetap bertahan di stasiun menunggu kereta yang datang. Seorang pegawai swasta di Jakarta, Rini yang tinggal di Bogor mengatakan, jadwal keberangkatan KRL Ekspress pada Rabu ini terlambat cukup lama, tidak seperti biasanya. "Biasanya saya berangkat dari Stasiun Bogor sekitar pukul 07.00 WIB, tapi sampai pukul 08.00 WIB, keretanya belum datang," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007