Yunann, Tiongkok (ANTARA News) - Universitas Kebangsaan Yunnan Minzu Tiongkok tahun akademik 2018-2019 mulai membidik calon mahasiswa dari Indonesia, paling tidak 30 orang untuk kuliah di kampus tersebut.
"Kami sudah menggandeng Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok untuk merekrut mahasiswa dari Indonesia. Program studi Bahasa dan Budaya Indonesia sudah dibuka sejak 2011, namun sampai sekarang belum ada satupun mahasiswanya dari Indonesia," kata Secretary of the CPC Committee of School of Literature and Media, Yunnan Minzu University Yin Zineng saat menerima kunjungan jurnalis dari sejumlah media dari Jawa Timur, Indonesia, di Yunnan, Tiongkok, Selasa.
Yin mengatakan komposisi mahasiswa asing di kampus tersebut secara keseluruhan pada tahun 2016 mencapai 3.864 orang, termasuk dari Eropa. Namun, sebagian besar hanya kuliah dalam jangka pendek, seperti pelatihan. Sedangkan yang kuliah dalam jangka waktu panjang sekitar 600 mahasiswa.
Selain dari sejumlah negara Eropa, lanjutnya, mahasiswa di Universitas Kebangsaan Yunnan juga banyak dari kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan, khususnya untuk program studi Bahasa dan Budaya. Jumlah mahasiswa dari negara-negara tersebut sekitar 200, namun dari Indonesia justru tidak ada.
Oleh karena itu, katanya, tahun depan pihaknya akan memberikan peluang bagi 30 orang mahasiswa dari Indonesia.
Seperti halnya tahun lalu ada beberapa mahasiswa dari Myanmar yang diberikan beasiswa selama empat tahun dengan anggaran sebesar 30 ribu yuan per tahun.
"Sebenarnya kami sudah ada kerja sama dengan universitas di Indonesia, termasuk melalui program darmasiswa yang difasilitasi pemerintah Indonesia. Kami mengirimkan 99 mahasiswa ke Indonesia selama satu tahun di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mempelajari dan mendalami budaya serta Bahasa Indonesia," katanya.
Dan, katanya, Universitas Kebangsaan Yunnan ingin memperluas lagi jaringan kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Kerja sama tersebut bisa diwujudkan dalam pelatihan-pelatihan maupun pertukaran mahasiswa dan penelitian.
"Kami ingin jalinan kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia lebih erat, bahkan lebih banyak lagi universitas yang bekerja sama, tidak hanya pertukaran mahasiswa, pelatihan singkat, tapi juga penelitian dan pertukaran dosen," ucapnya.
Universitas Kebangsaan Yunnan, Tiongkok, didirikan paga Agustus 1951 dan menjadi kampus Kebangsaan pertama di Tiongkok. Saat ini ada 27 ribu mahasiswa dan dosen. Pendirian Universitas Kebangsaan tersebut untuk mewadahi suku minoritas yang ada di negeri Tirai Bambu itu.
Kampus yang dilengkapi dengan museum budaya dan peninggalan suku-suku di Privinsi Yunnan itu juga menjadi rujukan dan penelitian budaya bagi mahasiswa maupun dosen asing.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017