Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China mengacungi jempol kepada umat Islam asal Indonesia karena bisa hidup berdampingan dengan penduduk setempat.
"Tentu kami sangat senang jika muslim Indonesia bisa harmonis (hidup berdampingan) dan bahagia di China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying kepada Antara di Beijing, Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikan untuk menanggapi Presiden Joko Widodo yang merasa bahagia karena umat Islam asal Indonesia yang berada di China diperhatikan dan diperlakukan dengan baik oleh pemerintah setempat.
Hua menambahkan bahwa masjid-masjid di China mendapatkan perhatian yang sangat baik dari pemerintah setempat.
Dan dia merasakan bahwa etnis di China yang jumlahnya mencapai 56 golongan bisa hidup berdampingan antara satu dengan yang lain.
"Umat Islam menjadi salah satu bagian terpenting dari penduduk China dan mereka setara dengan kelompok-kelompok yang lain," katanya saat ditemui seusai memberikan pengarahan pers reguler itu.
Pemerintah China, lanjut dia juga menyambut baik masyarakat Indonesia di negara berpenduduk terbesar di dunia itu.
Dalam "press briefing" harian, Hua mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping menganggap hubungan China dengan Indonesia sangat spesifik.
"Kami berharap hubungan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat di kedua negara," ujarnya.
Di sela-sela menghadiri KTT Jalur Sutera dan Sabuk Maritim Baru untuk Kerja Sama Internasional (Belt and Road Forum) di Beijing, Minggu (14/5), Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk berkunjung ke Masjid Niujie.
"Saya sangat senang dan bahagia bahwa umat Muslim Indonesia yang berada di Tiongkok ini sangat didukung dan diberikan ruang yang sangat baik oleh pemerintah Tiongkok," ujar Jokowi setelah bertemu Presiden Asosiasi Muslim RRC Yang Faming di kompleks masjid tertua dan terbesar di Beijing itu.
Pewarta: M Irfan Ilmie
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017