Jakarta (ANTARA News) - Dua atlet angkat besi Indonesia Edi Kurniawan dan I Ketut Ariana takluk atas peraih medali perunggu Olimpiade 2016 Mohammed Mahmoud dalam cabang angkat besi Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbaijan.
"Ketut sukses pada angkatan pertama clean and jerk 170 kilogram. Tapi, dia gagal pada angkatan kedua saat beban barbel menjadi 181 kilogram. Demikian pula pada angkatan ketiga 183 kilogram," kata Direktur Program Kepelatihan Performa Tinggi Lomba 1 Satlak Prima Hadi Wihardja di Baku dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Edi mendapatkan diskualifikasi dari perlombaan angkat besi karena gagal melakukan angkatan clean and jerk 170 kilogram. Sedangkan Ketut menempati peringkat enam dengan total angkatan 307 kilogram (snatch 137 kg dan clean and jerk 170 kg).
Atlet Mesir Mohammed Mahmoud merebut medali emas dengan total angkatan 384 kilogram (snatch 158 kg dan clean and jerk 190 kg). Atlet Irak Ahmed Farooq Al-Hussein mendapatkan medali perak setelah mendapatkan total angkatan 320 kilogram (snatch 141 kg dan clean and jerk 179 kg). Medali perunggu diraih atlet Turki Celil Erdogdu dengan total angkatan 319 kilogram (snatch 146 kg dan clean and jerk 173 kg).
"Mahmoud itu peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 sehingga dia memang pantas mendapatkan medali emas dalam ISG. Dia mampu melakukan angkatan total yang lebih banyak dibanding para pesaingnya," kata Hadi.
Cabang angkat besi telah menyumbang tiga medali emas dan tiga medali perak dalam Islamic Solidarity Games 2017. Tiga medali emas itu masing-masing dipersembahkan Wijoyo Surahmat pada kelas 56 kilogram, Eko Yuli Irawan pada kelas 62 kilogram, dan Sri Wahyuni Agustiani pada kelas 48 kilogram.
Sementara, tiga medali perak masing-masing dipersembahkan oleh Muhamad Furqon kelas 56 kilogram, Dewi Safitri pada kelas 53 kilogram, dan Acchedya Jagaddhita pada kelas 58 kilogram.
Ketua Umum PB PABBSI Rosan P Roeslani berjanji akan memberikan penghargaan kepada para atlet angkat besi nasional yang menyumbangkan medali pada pesta olah raga persahabatan antarnegara Islam itu.
"Kami bersyukur atas pencapaian para atlet. Itu adalah hasil pembinaan jangka panjang dan bukan hasil secara instan. Saya berharap pencapaian ini berlanjut dalam SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," kata Rosan.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017