Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda mengikuti pelantikan Presiden terpilih Timor Leste, Jose Ramos Horta, pada 20 Mei 2007. "Presiden mengutus Menlu Wirajuda mewakili pemerintah RI," ujar Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, di Kantor Presiden, Rabu. Ramos Horta merupakan presiden kedua Timor Leste, pasca-memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 1999. Presiden pertama adalah Xanana Gusmao. Sebaliknya, menurut Dino, Indonesia sedang menyiapkan kunjungan Horta yang dijadwalkan sekitar awal Juni 2007. "Kita sedang mencari tanggal yang pasti, tapi pemerintah Indonesia telah menangkap indikasi dari Horta bahwa dirinya ingin, agar negara yang pertama dikunjungi adalah Indonesia," ujar Dino. Pada kunjungan tersebut, diutarakannya akan membahas substansi hubungan bilateral ekonomi dan politik, seperti soal perbatasan, dan agenda Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) yang difasilitasi kedua negara dalam mengungkap aksi kekerasan di negeri itu ketika menjelang pemisahan diri dari Indonesia. "Kita berharap masalah perbatasan bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Kita ingin masyarakat yang tinggal di perbatasan agar dapat saling mengunjungi dan berkomunikasi dengan mekanisme yang lebih baik," ujarnya. Dino juga menjelaskan, KKP sedang aktif menjalankan tugasnya dan Agustus 2007 dijadwalkan akan melaporkan rekomendasi hasil kerjanya kepada Presiden Yudhoyono dan Presiden Ramos Horta. "Horta merupakan seorang internasionalis yang punya banyak ide, jadi kita ingin membahas bagaimana meningkatkan substansi hubungan bilateral," katanya. (*)(Foto: Dino Patti Djalal)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007