Bogor (ANTARA News) - Sebanyak 243 unit angkot dari 3.412 unit yang ada di Kota Bogor, Jawa Barat mulai melakukan uji coba program re-routing, Selasa.
Kepala Bidang Angkot, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, Jimy Hutapea, 243 unit berasal dari trayek 02 dan 03 yang sebelumnya melayani rute Bubulak-Baranangsiang (03) dan Bubulak-Sukasari (02).
"Uji coba hari ini pelayanan pada TPK 2 dan TPK 3, dengan jumlah armada masing-masing 243 unit," kata Jimy.
Jimy menjelaskan TPK adalah Trans Pakuan Koridor (koridor/trayek angkutan massal. TPK 2 melayani Bubulak-Baranangsiang-Ciawi dan TPK 3 melayani Bubulak-Sukasari-Ciawi.
"Jarak tempuh keduanya menjadi 20 km," katanya.
Program re-routing angkot di Kota Bogor telah dimulai sejak 14 Maret 2017 ditandai dengan pemasangan papan trayek secara simbolis oleh Muspida Kota Bogor.
Perubahan trayek angkot (asal dan tujuan) tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota (SK) Nomor : 551.2.45-108.1 Tahun 2017 pada tanggal 22 Februari di tahun yang sama.
"Tata ulang rute angkot diperlukan karena selama ini dari 23 trayek yang ada, layanan angkot baru mencapai 49 persen dari jaringan jalan di wilayah Kota Bogor. Kedepan akan ditingkatkan menjadi 80 persen," kata Jimy.
Dengan rute baru lanjutnya, pelayanan angkot menjadi luas dan menyentuh 68 kelurahan yang ada di wilayah Kota Bogor tanpa mengurangi dan menambah jumlah angkot yang ada.
Menurutnya, perluasana wilayah pelayanan angkot membuat masyarakat bisa menikmati pelayanan angkutan umum dari pelosok kota ke pusat kota dan sebaliknya.
Ia menyebutkan, re-routing menjadi bagian dari upaya bersifat transisional mengubah model angkutan terbatas menjadi angkutan massal melalui tiga unit angkot menjadi satu unit bus ukuran sedang.
"Pengoperasian angkutan massal bertujuan mengurangi kepadatan jumlah kendaraan terutama pusat kota, dan meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum," kata Jimy.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017