Jambi (ANTARA News) - Sebanyak 41 keluarga Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Sarolangun dan Merangin, Provinsi Jambi, sekarang bisa menikmati listrik dari pembangkit listrik tenaga surya.
Sel-sel surya yang bisa menghasilkan daya 400 volt ampere dan bisa bertahan hingga 10 tahun dipasang pada 23 rumah keluarga SAD di Desa Pulau Lintang, Kabupaten Sarolangun, dan 18 rumah SAD di Desa Sialang, Kabupaten Merangin.
"Listrik yang dihasilkan tidak akan membebani keluarga karena menggunakan cahaya matahari. Tidak perlu membayar setiap bulannya," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi permukiman SAD di dua kabupaten itu, Selasa.
Khofifah menjelaskan Kementerian Sosial menargetkan 500 rumah SAD teraliri listrik dalam program "Terangi Suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan Komunitas Adat Terpencil" yang diinisiasi musisi AKON bersama Yayasan Dwiyuna Jaya Foundation.
Selain itu ada pemberian bantuan televisi, parabola, kipas angin, penyaring air dan baterai lithium untuk Balai Sosial Komunitas Adat Terpencil (KAT).
Khofifah mengatakan tanpa listrik warga SAD selama ini hidup berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain untuk bertahan hidup.
"Saya berharap masuknya listrik ke pemukiman mampu meningkatkan kesejahteraan warga SAD. Utamanya bagi anak sekolah, yang bisa memanfaatkannya untuk belajar di malam hari," katanya.
Didampingi Gubernur Jambi Zumi Zola, Khofifah juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Balai Sosial di pemukiman SAD dan menyerahkan 18 akte kelahiran anak SAD.
Kementerian Sosial, Khofifah mengatakan, pemerintah juga akan membangun jalan sepanjang satu kilometer guna mempermudah warga SAD mengakses layanan pendidikan, kesehatan dan yang lainnya.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017