Kami berharap polisi turun membantu mengatasinya, seharusnya saya sudah sampai di Padang subuh tadi tapi sekarang masih tertahan
Sijunjung, Sumbar (ANTARA News) - Sebanyak tujuh nagari atau desa adat di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, terisolisasi secara permanen akibat amblesnya badan jalan penghubung Muaro Sijunjung menuju Silokek, Selasa.
"Longsoran awal terjadi Senin Sore (15/5) akibat luapan air sungai Batang Kuantan yang mengikis tebing badan jalan sepanjang 80 meter, hari ini jalan yang ambles sudah mencapai sepanjang 750 meter lebih dan mengisolasi sekitar 27.000 jiwa yang bermukim di Nagari Silokek, Durian Gadang dan lima nagari di sekitarnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Hardiwan, di Muaro Sijunjung, Selasa.
Menurutnya, pengikisan badan jalan oleh luapan air tersebut sudah pernah terjadi sebelumnya namun masih bisa dilewati kendaraan. Jalan itu merupakan satu-satunya akses ke wilayah tersebut.
Sebagai langkah penanggulangan sementara, jelasnya, petugas dari BPBD Sijunjung bekerjasama dengan dinas terkait berupaya membuka akses jalan darurat melintasi lahan milik warga sekitar.
"Untuk sementara jalan tersebut sudah bisa dilewati dengan berjalan kaki namun tetap harus berhati-hati karena kondisinya licin di saat basah," kata dia.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah berbagai tingkatan untuk melakukan percepatan perbaikan jalan tersebut sehingga aktivitas masyarakat setempat bisa pulih kembali.
Sebelumnya, jalan lintas Sumatera dari Padang menuju Jambi tepatnya di Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, juga mengalami macet parah sejak Senin dini hari (15/5), akibat amblesnya badan jalan menyebabkan lalu lintas diberlakukan sistem buka tutup.
Salah seorang sopir bus jurusan Jambi-Padang Gozali berharap aparat turun tangan membantu mengatasi agar kemacetan bisa terurai.
"Kami berharap polisi turun membantu mengatasinya, seharusnya saya sudah sampai di Padang subuh tadi tapi sekarang masih tertahan," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung, Hardiwan, menegaskan perbaikan jalan ambles di ruas jalan lintas Sumatera menjadi wewenang pemerintah pusat.
"Pascalongsor di badan jalan tersebut, Rabu (26/4), pihak pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat sudah berupaya mengatasi kedaruratan bersifat sementara," kata dia.
Baca juga: (Jalan lintas Sumatera di Sijunjung macet parah)
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017