Taipei (ANTARA News) - Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang dan kabinetnya Rabu mengundurkan diri seluruhnya, kurang dari dua pekan setelah Su kalah dalam nominasi pemilihan presiden pada Partai Progresif Demokratik yang berkuasa.
Pengunduran diri ramai-ramai ini akan membuat Presiden Chen Shui-bian me-reshuffle kabinetnya, dan akan bekerjasama dengan perdana menteri baru, Chang Chun-hsiung, yang diperkirakan akan dilantik Senin.
Berita-berita televisi menunjukkan kabinet dan perdana menteri mengajukan mundur secara resmi. Pernyataan pemerintah diperkirakan akan diumumkan segera.
Chang saat ini adalah kepala Lembaga Pertukaran Selat (SEF), satu badan yang menangani kontak sipil sehari-hari antara Taiwan dan China, musuhnya.
Chen pencetus kemerdekaan telah menyerukan kepada perdana menteri mendatang dan anggota kabinetnya yang akan dibentuk, untuk menandaskan identitas Taiwan dan keadilan sosial - satu undang-undang yang menggarisbawahi bahwa Taiwan bukan bagian dari China.
Chang menolak untuk mengomentari spekulasi media massa bahwa ada beberapa politisi yang dekat dengan Su yang akan meminta bergabung dalam kabinetnya, untuk memperbaiki sengketa-sengketa antar faksi mengenai pemilihan (presiden) awal.
Su, perdana menteri yang menjabat selama 15 bulan, dikalahkan oleh pendahulunya, Frank Hsieh, dalam pemilihan pendahuluan yang dikotori oleh fitnah-fitnah.
Dia adalah perdana menteri kelima yang mengundurkan diri sejak Chen menjadi presiden Taiwan sekitar tujuh tahun lalu.
China dipandang sebagai pulau bagian dari wilayah China yang sedang menunggu penyatuan-kembali, dengan dipaksa bila perlu, meskipun mereka telah memisahkan diri sejak 1949 pada saat berakhirnya perang sipil antara keduanya, demikian AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007