Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Harga cabai rawit di tingkat pedagang eceran di Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, turun dari Rp30.000 menjadi Rp15.000/Kg akibat melimpahnya pasokan sementara daya beli sangat kurang.
Hasrol, pedagang di pasar Jalan Lhueng Nak Yee, Meulaboh, Senin, mengatakan, pasokan cabai rawit dalam sepekan ini cenderung stabil, namun kualitasnya sedikit kurang baik sehingga harganya terus jatuh menjadi Rp15 ribu-Rp16 ribu/Kg.
"Hari ini harga enceran cabai rawit Rp16.000 per kilogram, barang ada, malahan banyak, cuma daya beli masyarakat sangat kurang. Apalagi kualitas cabai rawit maupun cabai merah besar kurang bagus, mungkin faktor cepat di panen," sebutnya.
Dia membandingkan harga dengan dua pekan sebelumnya bertahan pada Rp35 ribu-Rp40 ribu per kilogram, namun dalam sepekan terakhir berangsur turun karena banyak petani memasuki masa panen sebab memasuki musim penghujan.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Aceh Barat Said Fauzi, membenarkan, kondisi cabe rawit terus mengalami penurunan, perbandingan dari pekan sebelumnya turun senilai Rp2.000/Kg, karena rantai pendistribusiaan tidak terganggu.
Pada pekan sebelumnya harga cabai rawit enceran Rp18.000, kemudian pada Senin (15/5) turun menjadi Rp16.000/Kg, harga tersebut juga sesuai dengan pantauan langsung pihaknya dalam laporan perkembangan harga bahan pokok penting dan strategis.
"Kalau dilihat dari daftar pemantaun harga memang cabai rawit ini turun, tapi secara menyeluruh kondisi perkembangan harga bahan pokok penting dan strategis di Aceh Barat tetap stabil, belum ada gejolak apapun," sebutnya.
Said Fauzi menjelaskan, dari semua jenis bahan pokok penting dan strategis yang terus dipantau pihaknya, ada tiga jenis mata barang yang mengalami penurunan, kemudian ada enam jenis mata barang lainnya yang justru naik perlahan.
Adapun tiga jenis mata barang yang turun selain cabai rawit adalah bawang putih dari harga Rp50 ribu turun menjadi Rp48 ribu/Kg dan ketela pohon dari Rp6 ribu turun menjadi Rp5 ribu/Kg.
Sementara mata barang yang mengalami kenaikan adalah daging ayam broiler dari Rp55 ribu menjadi Rp60 ribu/ekor, ayam kampung dari Rp95/ekor menjadi Rp100 ribu/ekor, kemudian telur dari Rp1.250/butir menjadi Rp1.500/butir.
"Kemudian, kentang naik dari Rp11 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram, kol kubis dan wortel juga naik Rp1.000 per kilogram. Harga ini bisa berubah setiap saat, tergantung kondisi ketersediaan barang di pasar," katanya menambahkan.
(T.KR-ANW/H011)
Pewarta: Anwar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017