....Sanksi tersebut berdasarkan kinerja yang dipantau di lapangan. Tujuannya adalah PSSI ingin melindungi integritas kompetisi dan integritas wasit."

Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberhentikan sementara 18 orang perangkat pertandingan di Liga 1 dan Liga 2, terdiri dari delapan wasit dan 10 asisten wasit, kata Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono.

Menurut Joko yang kini juga menjabat pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI, keputusan itu diambil setelah PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi pelaksanaan liga di Kantor PSSI, Jakarta, Senin.

"Mereka diberhentikan sementara sejak keputusan dibuat sampai batas waktu yang nantinya ditentukan oleh Komite Wasit. Sanksi tersebut berdasarkan kinerja yang dipantau di lapangan. Tujuannya adalah PSSI ingin melindungi integritas kompetisi dan integritas wasit," ujar Joko.

Namun, PSSI enggan memberitahukan secara rinci identitas dan di Liga mana perangkat tersebut bertugas.

Joko hanya mengungkapkan bahwa wasit yang diberhentikan sementara paling banyak berasal dari Liga 2, sementara asisten wasit yang disanksi dominan dari Liga 1.

"Sampai hari ini, PSSI sudah menerima 17 protes mengenai wasit dari klub-klub Liga 1 dan Liga 2," tutur dia.

Terkait pengganti perangkat pertandingan yang diberhentikan sementara itu, Joko mengatakan PSSI akan menugaskan wasit dan asisten wasit yang sudah lulus penyegaran liga.

"Jumlah wasit dan asisten wasit masih cukup untuk menjalankan pertandingan," ujar Joko.


Evaluasi Menyeluruh

Selain membicarakan soal perangkat pertandingan, evaluasi PSSI dan PT LIB juga menyinggung tiga hal lain yang menyentuh seluruh aspek pelaksanaan liga.

Karena itulah PSSI melibatkan hampir semua komite di organisasinya yaitu komite kompetisi, komite wasit, komite legal atau hukum dan komite media dalam kegiatan itu.

Adapun tiga soal yang dibahas tersebut yakni tata kelola, tata penyelenggaran dan masalah teknis pelaksanaan liga.

Tata kelola kompetisi meliputi evaluasi beberapa sektor seperti administrasi, legalitas, infrastruktur dan keuangan klub, termasuk dukungan dari pihak luar PSSI termasuk Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Kementerian Tenaga Kerja dan Direktorat Jenderal Imigrasi.

"Pembahasan itu juga dimaksudkan untuk menyongsong proses pengajuan lisensi klub Liga 1 ke AFC agar tim yang mewakili Indonesia di kompetisi internasional tidak terganjal persyaratannya. Namun secara umum, hasil evaluasinya sangat menggembirakan, meski masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan," kata Joko.

Kedua, terkait tata kelola penyelenggaraan, PSSI berjanji akan meningkatkan pengawasan pelaksanaan kompetisi, terutama karena musim 2017 dimulai dengan waktu persiapan yang tidak panjang.

Terakhir, masalah teknis, evaluasi menyoroti pelaksanaan regulasi seperti U-23, pemain asing dan pesepak bola kelas dunia atau "marquee player".

"Tentang ini, PSSI dan PT LIB ingin membuat formulasi paramater-parameter apa saja yang akan dicapai sampai selesainya liga. Hasilnya akan dibahas ketika kompetisi selesai bergulir," tutur Joko.

Menanggapi evaluasi itu, Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan berjanji melakukan peningkatan pelaksanaan kompetisi.

"Tentu akan ada peningkatan dan evaluasi ke depan. Setelah ini kami dan PSSI akan kembali bertemu sebelum putaran kedua liga," ujar Berlinton.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017