Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menilai realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,97 persen pada kuartal I 2007 cukup bagus dan beralasan. "Pertumbuhan sebesar 5,97 persen cukup bagus, kalau kita di BI targetnya untuk 2007 sebesar 6 persen, itu cukup bagus dan reasonable," kata Deputi Gubernur BI, Aslim Tadjuddin di Jakarta, Selasa. Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi harusnya lebih dari angka itu (5,97 persen) agar dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan. "Target pemerintah `kan 6,3 persen. Kalau mau menciptakan lapangan kerja, jangan puas sampai di situ saja," katanya. Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia selama triwulan I 2007 mengalami pertumbuhan 5,97 persen dibanding triwulan I 2006. "Pertumbuhan ekonomi selama triwulan I 2007 mencapai 5,97 persen tepatnya, kalau dibulatkan jadi 6 persen," kata Kepala BPS Rusman Heriawan. Menurut Rusman, jika dibandingkan dengan dengan kuartal IV 2006, PDB Indonesia selama triwulan I 2007 mengalami pertumbuhan sebesar 2 persen. Sementara itu menanggapi pertanyaan sampai kapan capital inflow akan masuk ke Indonesia, Deputi Gubernur BI Aslim Tadjuddin mengatakan, tidak ada yang dapat memprediksi sampai kapan akan berlangsung. "Itu fenomena global yang terjadi di hampir semua negara emerging market (negara dengan pasar baru tumbuh) mengalaminya," katanya. Menurut dia, fenomena itu akan tetap berlangsung selama return on earning (keuntungan) atas dana yang dimasukkan itu masih ada. Ketika ditanya apakah Indonesia siap mengantisipasi jika terjadi pembalikan arah capital inflow itu, Aslim menyatakan, Indonesia siap dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. "Dari sisi cadangan devisa sudah lebih dari cukup untuk mengantisipasi, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya pembalikan arah capital inflow," tegasnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007