Tokyo (ANTARA News) - Lebih dari 100 bayi di Jepang pada Minggu (14/5) mengikuti sumo tradisional, yakni upacara tahunan yang diyakini bisa membuat bayi sehat.
Di ring sumo yang terletak di daerah Kamegaike Hachimangu, Sagamihara sebelah barat Tokyo, dua pegulat bertubuh sangat besar mengangkat bayi yang mengenakan sabuk sumo kecil dan celemek untuk mencoba membuat mereka menangis.
Para pegulat itu kadang-kadang menggucang-guncang tubuh bayi secara lembut hanya untuk membuat bayi meneteskan air matanya.
"Anak laki-laki saya menangis sejak awal dan saya merasa sedikit tak enak," kata Tomoyo Watanabe, ibu bayi Zentaro, kepada AFP.
"Tapi saat saya melihat bayi saya menangis, saya berdoa agar dia tumbuh sehat dan kuat setelah ikut sumo ini," imbuh dia.
Upacara "sumo menangis" diadakan di tempat suci dan kuil di seluruh negeri, untuk menyenangkan orang tua dan penonton.
"Teriakan bayi diyakini mengusir setan dan melindungi bayi dari masalah," kata pendeta, Hiroyuki Negishi.
Upacara ini diyakini telah berlangsung lebih dari 400 tahun. Aturannya bervariasi dari satu daerah ke daerah - di beberapa tempat orang tua ingin anak mereka menjadi yang pertama menangis, sementara di tempat yang lain ada aturan yang pertama menangis adalah pecundang.
Sebelum memulai upacara, para bayi didampingi orang tua serta kakek dan neneknya dibawa ke altar Shinto, untuk dimurnikan oleh pendeta.
Setelah itu bayi dibawa ke ring sumo. Kebanyakan dari mereka bahkan telah menangis sebelum menghadapi lawan mereka. Demikian seperti dilansir Channel News Asia.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017