"Penelitian telah dipresentasikan pada International Conference on Mutidiciplinary Academic (ICMA) 2017 dengan judul Media Position Towards King Salman Visit and Its Sosiological Impact on Indonesian Muslims," ujar dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Haidir Fitra Siagian di Kuala Lumpur, Minggu.
Haidir mengatakan presentasi tersebut dilakukan dirinya dan Abdul Rasyid Masri pada Sabtu, (13/5).
"Kedatangan Raja Salman ke Indonesia pada bulan Maret lalu, mendapat perhatian yang sangat luas dari media massa Indonesia. Dimana hampir semua media di Indonesia menjadikan kedatangan Raja Salman sebagai topik pemberitaan," katanya.
Demikian pula rakyat Indonesia khususnya umat Islam, ujar dia, memberikan sambutan yang sangat bersahabat.
"Ini dapat dilihat dalam postingan dan komentar rakyat Indonesia melalui media sosial. Melalui akun facebook, whatsApp, instagram, dan tanggapan dalam pembicaraan media online, rakyat Indonesia tampak suka cita dan memberi harapan yang sangat besar kepada Raja Salman," katanya.
Dia mengatakan pihaknya melakukan penelitian tentang posisi media massa dalam memberitakan kedatangan Raja Salman dan dampak sosiologisnya terhadap umat Islam Indonesia.
"Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap pimpinan redaksi surat kabar di Kota Makassar dan beberapa orang cendekiawan Muslim yang merupakan tokoh organisasi Islam. Juga dengan melakukan analisa terhadap isi berita utama media tersebut," katanya.
Pembukaan acara dihadiri oleh Prof. Datuk Ir. Dr Riza Atiq Abdullah, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Internasional Universiti Kebangsaan Malaysia dan Kepala Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Trigustono Suprayitno.
"Hasil penetian menunjukkan bahwa pemberitaan media massa terhadap kedatangan Raja Salman adalah karena memiliki nilai berita yang sangat tinggi," katanya.
Dia mengatakan terdapat empat nilai berita yang melekat dalam kunjungan tersebut yakni "magnitude", "proximity", "prominence" dan "unusualness".
Magnitude merupakan nilai berita yang terkait dengan seberapa luas pengaruh peristiwa bagi khalayak.
Proximity merupakan nilai berita yang terkait dengan kedekatan secara geografis dan psikologis. Prominence, merupakan nilai berita yang terkait dengan ketokohan orang yang menjadi fokus pemberitaan, dan unusualness, nilai berita yang tinggi karena keluarbiasaan," katanya.
Sedangkan antusiasnya umat Islam Indonesia menyambut kedatangan Raja Salman, ujar dia, paling tidak disebabkan oleh tiga hal, yakni persamaan agama, ketokohan Raja Salman, dan besaran investasi yang akan ditanamkan di Indonesia.
Dilihat dari aspek dampak sosiologisnya terhadap umat Islam adalah pertama, menjadikan Raja Salman sebagai representasi pemimpin umat Islam dunia.
Kedua, menetralisir hubungan umat Islam dengan pemerintah, ketiga, membuka wawasan umat Islam Indonesia, serta memperkuat hubungan dalam bidang keagamaan," katanya.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017