Palembang (ANTARA News)- Puluhan ayam beradu kokok pada kontes ayam ketawa sebagai bagian dari gelaran Pet Festival 2017 di halaman gedung DPRD Provinsi Sumsel di Palembang, Minggu.
"Ini termasuk kegiatan rutin komunitas kami yang juga diadakan untuk meramaikan Pet Festival," ujar Ketua komunitas Penggemar dan Pelestari Ayam Ketawa Seluruh Indonesia, Budi Darmawan dijumpai di sela kegiatan.
Kontes ayam ketawa sendiri mempertandingkan sejumlah nomor di antaranya slow, dangdut, remaja, dan disko.
Sementara, masing-masing ayam milik peserta diberi kesempatan selama 15 menit untuk beradu keindahan kokok pada kontes tersebut.
Menurut Budi, untuk menghasilkan suara kokok yang bagus dan maksimal ayam berjenis buras merupakan jenis ayam asli daerah Sidrak Sulawesi tersebut haruslah dirawat dengan pakan lebih baik.
"Pakan dan perawatan yang baik sangat berpengaruh dengan suara kokok ayam jago jenis ini," katanya.
Ia menganjurkan, dengan memberikan pakan jenis beras merah dan jagung kualitas baik.
"Pemberian pakan belut dan perawatan mandi minimal dua kali seminggu juga bagus untuk daya tahan ayam," papar dia.
Pembudidayaan ayam yang juga disebut manuk gagah ini ternyata sudah dilakukan beberapa tahun terakhir di Palembang.
"Di Palembang sekarang sudah banyak yang mendatangkan betinanya dan mengembangbiakan sendiri di sini," ujarnya.
Menurut dia, pembudidayaannya sama dengan ayam biasa pada umumnya, hanya saja untuk melatih suara kokok yang maksimal perlu melatih dengan di-tengger atau diletakkan di atas tempat tengger supaya mendorongnya berkokok.
Kontes ayam ketawa yang sering diadakan di sejumlah kota di Indonesia juga dapat meningkatkan nilai jual ayam ini.
"Beberapa tahun lalu Muri sempat mencatat nilai tertinggi ayam ini dijual seharga Rp125 juta per ekor," tutupnya.
Pewarta: Muhammad Suparni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017