"Seperti banyak organisasi di seluruh dunia, beberapa entitas Nissan baru-baru ini menjadi target serangan ransomware. Tim kami telah menanganinya dan tidak ada yang berdampak serius pada bisnis kami," katanya dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan bahwa situasi di pabrik tersebut, yang mempekerjakan 7.000 pekerja, terus berada dalam pengawasan.
Pada Jumat, sebagaimana dilaporkan Reuters, terjadi sebuah tindakan penipuan siber yang meminta korbannya untuk membuka lampiran malware jahat di spam email mereka yang muncul menyerupai faktur, tawaran kerja, peringatan keamanan dan dokumen sah lainnya.
Serangan tersebut telah mengganggu sistem kesehatan dan beberapa perusahaan di Inggris termasuk produsen mobil Renault dan jasa pengiriman global FedEx.
(Uu.Aulia/KR-AMQ)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017