Sidoarjo (ANTARA News) - Warga Desa Pejarakan, Mindi, Besuki dan Kedungcangkring Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, yang berada di sekitar saluran pelimpah (spill way) kembali resah, karena kondisi lumpur terancam meluber. Informasi yang dihimpun ANTARA News, Selasa malam menyebutkan, keresahan warga itu, karena apabila lumpur panas itu meluber akan kembali menggenangi permukiman warga empat desa tersebut. Kusnanto salah satu warga Desa Besuki mengatakan kondisi lumpur di pond IV, V dan yang mengalir ke spill way cukup tinggi. Warga khawatir tanggul di Desa Mindi, Pejarakan, dan Besuki tidak mampu lagi menahan luapan lumpur dan jebol. "Saat ini saja kondisi lumpur di Pond desa Besuki dan Pejarakan itu tinggal 20 cm dari atas tanggul. Kalau tidak segera ditanggul bisa jadi nanti akan jebol," katanya. Sementara di spill way, juga mengalami hal yang sama. Apabila lumpur semakin tinggi dan pompa pembuangan ke Sungai Porong tidak optimal, sehingga antara lumpur yang masuk ke spill way dengan lumpur yang keluar ke Sungai Porong tidak imbang. "Kalau hal ini tidak segera ditangani, maka yang terjadi Pejarakan akan kembali terkena luberan lumpur," katanya. Sementara itu, Humas BPLS Zulkarnaen mengatakan, tanggul di Mindi, Pejarakan dan Besuki saat ini dalam kondisi cukup baik. Lumpur yang ada di kolam IV dan V itu sudah mulai berkurang, karena telah dialirkan ke spill way yang kemudian dibuang ke Kali Porong. Namun demikian, ia mengatakan, kendala yang dihadapi saat ini adalah pasokan air dari spill way itu masih kurang mengimbangi kepekatan lumpur. "Untuk itu, kami merencanakan menambah pipa dan pompa penyedot air dari sungai ke Porong. Selain itu juga akan menambah pompa lumpur," tambahnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007