Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Barat Krisnayana dihubungi wartawan dari Samarinda, Sabtu, mengatakan, ada 12 kecamatan yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Mahakam itu.
Banjir yang telah berlangsung selama sepekan terakhir itu genangan airnya makin tinggi, karena hujan cukup lebat yang turun selama dua jam di wilayah Kutai Barat.
"Hingga Sabtu sore, tujuh kecamatan sudah melaporkan perkembangan banjir di masing-masing wilayahnya," katanya.
Selain ribuan rumah warga, banjir juga merendam empat bangunan sekolah, empat kantor desa dan satu kantor Polsek, sehingga melumpuhkan aktivitas warga.
Data BPBD Kutai Barat mencatat jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 25.639 jiwa dari 6.630 kepala keluarga. Sebagian dari mereka mengungsi ke rumah tetangga atau sanak saudara yang lebih aman, sebagian warga lainnya yang rumahnya berlantai dua tetap bertahan.
"Wilayah terparah terdampak banjir adalah Tering Lama dengan ketinggian air mencapai tiga meter. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Kaltim dan instansi terkait untuk evakuasi warga dan pendistribusian bantuan," ujar Krisnayana.
Menurut ia, warga membutuhkan bantuan logistik seperti barang kebutuhan pokok atau makanan dan selimut, sementara logistik yang dimiliki BPBD Kutai Barat sangat terbatas.
"Personel BPBD juga terus siaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, terutama warga yang membutuhkan bantuan dan perlu dievakuasi," tambahnya.
(T.D010/T007)
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017