Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Indonesia meraih dua medali emas dan satu medali perak pada cabang angkat besi Islamic Solidarity Games 2017 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan, pada 12-22 Mei.
"Perolehan medali pertama dari cabang angkat besi ini membuktikan hasil dari pemusatan pelatihan nasional di Bandung, Jawa Barat," kata Wakil Ketua Umum PB Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Joko Pramono dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Dua medali emas Indonesia masing-masing dipersembahkan Wijoyo Surahmat pada kelas 56 kilogram putra dan Sri Wahyuni pada kelas 48 kilogram putri.
Wijoyo meraih total angkatan 261 kilogram yaitu angkatan snatch 116 kilogram dan angkatan clean and jerk 145 kilogram. Sedangkan Wahyuni meraih total angkatan 186 kilogram yang terdiri dari 106 kilogram angkatan snatch dan 80 kilogram angkatan clean and jerk.
Alet Muhamad Furqon meraih medali perak bagi Merah-Putih setelah sukses mencetak total angkatan 256 kilogram. Furgon mampu mengangkat 115 kilogram pada jenis angkatan snatch dan 141 kilogram pada angkatan clean and jerk.
"Medali ini menjadi kado bagi saya sekaligus untuk anak saya yang berusia delapan bulan," kata Wijoyo.
Meskipun meraih medali emas, Wijoyo mengaku Islamic Solidarity Games merupakan sasaran antara menyusul target utama pada SEA Games 2017 di Malaysia dan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
PB PABBSI, menurut Joko Pramono, menargetkan minimal tiga medali emas pada Islamic Solidarity Games 2017.
Kontingen Merah-Putih, hingga Sabtu pukul 21.00 WIB, menempati peringkat kedua perolehan medali sementara Islamic Solidarity Games 2017 dengan dua medali emas dan satu medali perak.
Kontingen Turki menempati peringkat pertama dengan perolehan dua medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu. Sedangkan kontingen tuan rumah Azerbaijan dan Irian menempati peringkat ketiga dengan satu medali emas dan satu medali perak.
(T.I026/D011)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017