Medan (ANTARA News) - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat capung Piper Pawwne 235 milik PT.Perkebunan Nusantara (PTPN) II di perkebunan tembakau, Deli Serdang, Sumut. Tim KNKT yang berjumlah dua orang telah turun ke lokasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat, ujar Kepala Administrator Bandara Polonia Medan Yuli Sudoso di Medan, Selasa. Pesawat capung buatan AS tahun 1987 itu jatuh pada Sabtu (12/5) sekitar pukul 09.30 WIB saat hendak memutar balik untuk menyiram tembakau deli dengan zat kimia pembasmi hama tanaman. Penyebab jatuhnya pesawat itu juga telah di teliti oleh seorang anggota Direktorat Sertifikasi dan Kelayakan Udara (DSKU) selama sehari. Dalam penyelidikan tersebut tim mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dengan pilot, mekanik pesawat, melakukan pemerikasaan terhadap standar operasional dan perawatan pesawat, dan lain sebagainya. Hasil temuan kedua tim ini nantinya akan dibawa ke Jakarta untuk disimpulkan sebelum diumumkan ke masayarakat, katanya. Sedangkan dugaan sementara jatuhnya pesawat menurut Sudoso, disebabkan karena angin. Sebelumnya Poniman (33), seorang saksi mata yang pada saat kejadian sedang menambang pasir di Sungai Berderak, sekitar 20 meter dilokasi jatuhnya pesawat mengatakan, pesawat naas itu tidak bisa naik saat memutar arah dan baling-balingnya tersangkut daun bambu sebelum pesawat jatuh. Di tempat terpisah pada hari yang sama, Administrator Kebun Kelumpang PTPN II MSP.Manik, mengatakan, sejak pukul 07.00 WIB pesawat itu telah terbang menyirami zat kimia pembasmi hama tanaman di kebun khusus tembakau deli afdeling satu s/d enam yang memiliki total luas sekitar 200 ha, tapi pesawat itu jatuh saat bertugas di afdeling lima.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007