Jakarta, (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mulai hari ini membuka Posko Peduli Palestina di Gedung MUI, Jalan Proklamasi Nomor 51, Menteng, Jakarta Pusat.

Ketua MUI, Ma`ruf Amin dalam konferensi pers tentang pernyataan sikap MUI terkait serangan Israel terhadap Palestina mengungkapkan Posko tersebut didirikan atas dorongan dari masyarakat yang meminta agar MUI dapat mengkoordinir pengiriman bantuan.

"Posko ini adalah permintaan masyarakat, jadi kami memang merespon keinginan yang ada," katanya.

MUI, lanjutnya, juga memuji sikap dan langkah pemerintah Indonesia yang telah mengecam keras tindakan kejam Israel, serta memuji langkah pengiriman misi kemanusiaan ke Palestina dengan memberikan obat-obatan dan tenaga medis.

"MUI tidak merekomendasikan pengiriman mujahidin ke Palestina, tapi kami mendukung sepenuhnya langkah untuk mengirimkan tenaga relawan di bidang medis karena ratusan rakyat Palestina lebih memerlukannya," kata Ma`ruf.

Sementara Koordinator Posko MUI Peduli Palestina, Isa Anshary menjelaskan pemberian bantuan berupa obat-obatan atau bahan makanan dan pakaian untuk rakyat Palestina dapat diserahkan langsung ke gedung MUI.

Untuk bantuan berupa dana kemanusiaan dapat ditransfer ke Bank Muamalat Indonesia dengan nomor rekening 301.0008710 dengan koordinator posko Zainut Tauhid dan Isa Anshary.

Boikot

Sebelumnya, Ma`ruf mengungkapkan upaya lain ayng dapat dilakukan dalam merespon peristiwa penyerangan Israel terhadap Palestina adalah memberikan teguran keras pada AS yang selama ini memberi dukungan terhadap Israel.

"Boikot produk Amerika adalah pelajaran keras untuk AS atas standar ganda yang diterapkannya terhadap serangan Israel ke Palestina," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Ma`ruf mengakui seruan untuk boikot produk AS bisa jadi akan berpengaruh terhadap masyarakat, namun sikap tersebut dilakukan demi tujuan yang lebih besar lagi yakni memberi teguran keras terhadap AS.

Ia menyayangkan, di saat ratusan rakyat Palestina yang tidak berdosa terus menjadi korban serangan Israel yang membabi buta, AS masih membisu.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009