Semarang (ANTARA News) - Badan Ekonomi Kreatif memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif berbagai sektor untuk mendapatkan bantuan permodalan dari sejumlah perbankan syariah melalui kegiatan "Sharia Banking for Business Matching".
"Melalui kegiatan ini, kami berupaya mencomblangi para pelaku ekonomi kreatif dengan sembilan perbankan syariah dalam memperoleh akses permodalan karena sejak awal Bekraf tidak didesain untuk menyalurkan dana sendiri," kata Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif Fadjar Utomo di Semarang, Kamis.
Kesembilan perbankan syariah yang dipertemukan dengan para pelaku ekonomi kreatif itu adalah Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Bukopin, BNI Syariah, CIMB Niaga Syariah, BTN Syariah, Danamon Syariah, Bank Jateng Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Panin Dubai Syariah.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan "Sharia Banking for Business Matching" yang sudah dua kali diselenggarakan oleh Bekraf bertujuan memberikan informasi terkait pembiayaan perbankan syariah dan membuka peluang pelaku ekonomi kreatif dalam mengajukan proposal pembiayaan kepada sembilan perbankan syariah.
Ia mengakui selama ini pelaku ekonomi kreatif sering terkendala permodalan karena kurang "bankable" lantaran bidang usahanya terbilang tidak terlihat.
"Ekonomi kreatif itu kan aset utamanya kekayaan intelektual, sesuatu yang tidak nampak, tapi bisa dirasakan, sedangkan perbankan hanya bisa mengucurkan kredit lewat analisis yang sifatnya harus kelihatan," ujarnya.
Kekayaan intelektual, kata dia, memang tidak bisa digunakan sebagai jaminan, tapi bisa menjadi salah satu alat pengelola resiko dan perbankan harus bisa membedakan antara pelaku ekonomi kreatif yang punya merek atau dengan yang tidak.
Menurut dia, 200 pelaku ekonomi kreatif yang hadir telah memenuhi persyaratan peserta kegiatan yaitu tergabung dalam salah satu komunitas dari 16 subsektor ekonomi kreatif, memiliki merek, bukan pedagang tapi pemilik usaha kreatif, usia usaha kurang lebih satu tahun, serta membawa proposal pengajuan pembiayaan perbankan syariah.
"Kami berharap sembilan perbankan syariah yang hadir bisa menyalurkan pembiayaan yang sesuai kepada pelaku ekonomi kreatif guna pengembangan usaha, begitu juga bagi pelaku ekonomi kreatif yang hadir bisa melengkapi persyaratan untuk mengakses pembiayaan perbankan syariah," katanya.
Deputi Direktur Pengembangan Produk dan Edukasi Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Setiawan Budi Utomo menambahkan, pelaku usaha ekonomi kreatif sengaja dipertemukan dengan bank syariah karena tumbuh kembang perbankan syariah harus seiring dengan sektor riil.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Yayuk Basuki yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengaku sangat mendukung apa yang digagas oleh Bekraf dalam membantu permodalan bagi para pelaku ekonomi kreatif.
"Selain mendukung, kami juga akan tetap mengawasi serta mengevaluasi apa yang perlu dikembangkan lagi terkait dengan kegiatan ini," ujar politikus Partai Amanat Nasional itu.
(U.KR-WSN/B/E001)
Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017