Karimun, Kepri (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menyiapkan sejumlah program untuk membangun ketahanan pangan di daerah perbatasan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
"Dalam rapat dua hari di Jakarta, pertama dengan Dirjen Hortikultura, dan hari kedua dengan Menteri Pertanian. Karimun diprogramkan sebagai daerah ketahanan pangan, sekaligus daerah pengekspor pangan di perbatasan," kata Bupati Karimun Aunur Rafiq di Tanjung Balai Karimun, Rabu.
Aunur Rafiq menjelaskan, Menteri pada pertemuan tersebut menanyakan potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Karimun sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan.
"Kepada menteri saya sampaikan Karimun tidak bisa untuk cetak sawah dalam jumlah besar karena terdiri dari pulau-pulau, tetapi bisa untuk tanaman hortikultura seperti jagung, bawang dan sayur-sayuran," jelasnya.
Dalam rakor, menurut dia, menteri meminta pemerintah daerah menyiapkan lahan sekitar 500 hektare untuk penanaman jagung dan bawang 300 sampai 500 hektare, dan lahan untuk komoditas lainnya.
Menurut dia, Kementerian Pertanian, pada pekan depan akan menurunkan tim untuk melihat komoditas yang cocok untuk dikembangkan di Karimun.
"Mereka juga akan membawa eksportir yang memiliki kerja sama dengan kementerian, sehingga nantinya kita bisa ekspor keluar," katanya.
Program ketahanan pangan yang disiapkan Kementerian Pertanian itu, menurut dia, sangat membantu pemerintah daerah, setidaknya hasil panen dapat memenuhi kebutuhan lokal.
"Kami tidak bisa ekspor dulu lah, yang penting kebutuhan lokal terpenuhi, baru bicara keluar," ujarnya.
Bupati mengatakan, selama ini pemerintah daerah terkendala pemasaran hasil pertanian. Karena itu, kehadiran eksportir yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian diharapkan dapat membantu pemasaran hasil panen.
Kementerian Pertanian juga akan membantu peralatan pertanian seperti traktor dan peralatan lainnya untuk mendorong terwujudnya program ketahanan pangan di Karimun.
"Jadi kami siapkan lahan, peralatan dan eksportirnya disediakan kementerian," kata dia.
(T.KR-RDT/N002)
Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017