Hanoi (ANTARA News) - Perusahaan berskala raksasa untuk barang-barang konsumsi, Unilever, telah membuka pusat distribusi terbesar di Vietnam di lahan seluas 10 hektare yang akan melayani negara yang sedang "booming" tersebut, dan 18 negara lainnya, kata perusahaan tersebut, Selasa. Fasilitas senilai 12 juta dolar AS tersebut akan mempekerjakan 1.000 karyawan dan menampung 2.000 ton barang-barang per hari dari Kawasan Industri Vietnam-Singapura di Provinsi Binh Duong, dekat pusat bisnis di selatan Ho Chi Minh City. Perusahaan asal Belanda tersebut mengatakan fasilitas tersebut telah dibuka pekan lalu, guna memenuhi perubahan yang cepat dari logistik dan pasokan jaringan pasar di Vietnam, sebagai sebuah konsekuensi dari pasar terbuka dan masuknya Vietnam ke dalam WTO. Vietnam -- negara dengan populasi penduduk terbesar kedua di Asia Tenggara dengan penduduk 85 juta orang dan pertumbuhan ekonomi 8,2 persen tahun lalu -- pada Januari bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), sebuah tahapan untuk memacu investasi dan perdagangan. "Dengan perkembangan yang kuat dan berkelanjutan dari Unilever Vietnam dalam tahun-tahun terakhir, sistem pergudangan kami masih jauh dari efektif," kata Greg Sullivan, wakil direktur Unilever Vietnam. Pusat distribusi tersebut merupakan yang terbesar dan paling modern di Asia Tenggara, akan dioperasikan oleh Linfox, sebuah perusahaan Australia yang khsus menangani manajemen pergudangan, kata perusahaan dalam sebuah pernyataannya, seperti dikutip AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007