Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah negara anggota ASEAN dan pemerintah Kanada dalam Pertemuan Ke-14 "ASEAN-Canada Dialogue" di Ottawa, Kanada pada 8 Mei 2017 sepakat untuk memajukan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pengembangan ekonomi.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Jose Tavares seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Selasa, menekankan pentingnya peran UMKM dalam pengembangan ekonomi negara-negara anggota ASEAN.
Dirjen Jose Tavares yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam pertemuan tersebut, juga mengajak Kanada untuk meningkatkan inovasi digital bagi UMKM ASEAN.
Terkait hal itu, Kanada melalui proyek kerja sama pembangunan ekonomi untuk UMKM ASEAN (Canada-OECD Project on ASEAN SMEs) senilai 12 juta dolar Kanada akan terus membantu memberdayakan UMKM di negara-negara anggota ASEAN.
Selain itu, Kanada melalui proyek kerja sama pembangunan ekonomi tersebut akan membantu menyusun berbagai kebijakan dan program yang kondusif mendorong UMKM ASEAN masuk dalam rantai pasokan global.
Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia - mewakili ASEAN - juga menyambut baik inisiatif Kanada untuk menjajaki potensi dibentuknya perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) ASEAN-Kanada di masa depan. Hal itu mengingat ASEAN merupakan mitra dagang terbesar ke-6 bagi Kanada.
"Saat ini sedang dilakukan studi awal oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) bersama pakar-pakar Kanada untuk studi kelayakan FTA ASEAN-Kanada," ujar Tavares.
"Hasil studi ini akan disampaikan pada pertemuan pejabat senior bidang ekonomi (SEOM) ASEAN-Kanada pada awal Juli 2017 dan diharapkan dapat disepakati tahun ini," lanjut dia.
Dialog ASEAN-Kanada 2017 dipimpin bersama oleh Kanada dan Filipina sebagai Koordinator Kemitraan ASEAN-Kanada.
Baca juga: (ASEAN diharapkan tetap menjaga sentralitas)
Baca juga: (Presiden Jokowi serukan ASEAN sebagai solusi dunia)
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017