Jakarta (ANTARA News) - Jelang sidang pembacaan vonis atas perkara dugaan penodaan agama terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kantor Ahok tampak semarak.
Setelah karangan bunga, Balai Kota DKI Jakarta sejak kemarin menjadi semarak dengan balon berwarna merah dan putih.
Meski sebagian besar balon yang mengudara kini sudah jatuh di tanah, nampak beberapa tukang balon sedang mengisi balon dengan gas helium buatan untuk dipajang di Balai Kota.
"Ini pesanan, tinggal suruh taruh saja, nanti pembayarannya suruh ke kantornya," kata tukang balon Sandikosim kepada ANTARA News, ditemui di depan Balai Kota Jakarta.
Sandikosim yang sehari-hari memang berjualan balon untuk acara ulang tahun dan pernikahan itu mengaku mendapat pesanan kemarin. "Kemarin ada orang yang panggil suruh ke sini (Balai Kota)," ujar dia.
Berangkat pukul 06.00 WIB dari rumahnya di Plumpung, Jakarta Utara, Sandikosim mulai mengisi balon dengan helium buatan yang merupakan campuran dari aluminium foil dan air.
Sandikosim mendapat satu pesanan rangkaian balon yang terdiri dari 50 balon berwarna merah dan 50 balon berwarna putih.
"Satu balonnya Rp6.000," kata dia.
Balon merah-putih yang dirangkai seperti warna bendera Indonesia itu juga dilengkapi dengan banner berisi tulisan pesan untuk Ahok.
"Pak Ahok, jangan pernah menyerah. Apa pun hasilnya nanti, Tuhan tidak pernah tidur #freeAhok. Keluarga Bintara Djaya," bunyi salah satu banner.
Sejumlah orang ramai mendatangi Balai Kota Jakarta. Salah satunya Maya yang datang bersama dua orang temannya, Ami dan Ricka.
Di berangkat dari rumahnya di Kalibata pukul 06.00WIB khsusus untuk berfoto bersama gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sekaligus berfoto dengan karangan bunga dan balon yang ada di halaman Balai Kota.
"Mau ketemu Pak Ahok tapi lupa sekarang sidang. Hari ini sidang putusan, yang terbaik saja buat Pak Ahok, kami dukung pak Ahok," ujar Maya.
(Baca juga: Hamparan mawar merah dan putih hiasi kawasan sidang Ahok)
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017