New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan pernyataan terbaru beberapa pejabat Federal Reserve.

Presiden Fed St. Louis, James Bullard, mengatakan pada Senin (8/5) bahwa berlanjutnya permintaan terhadap aset-aset yang aman seiring dengan pertumbuhan yang lamban di angkatan kerja AS akan menekan suku bunga AS di masa mendatang.

Namun demikian, Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, mencatat pada Senin (8/5) bahwa the Fed telah mencapai target ketenagakerjaannya dan mendekati taget inflasi, meskipun beberapa data ekonomi baru-baru ini lemah, sehingga bank sentral akan terus menaikkan suku bunganya.

Para analis mengatakan sudut pandang Mester lebih sesuai dengan pandangan sebagian besar investor di pasar.

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Juni mencapai sebesar 87,7 persen, menurut data terbaru dari alat FedWatch CME Group.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,45 persen menjadi 99,090 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro merosot menjadi 1,0931 dolar AS dari 1,0988 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2947 dolar AS dari 1,2963 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7388 dolar AS dari 0,7413 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,03 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,64 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9983 franc Swiss dari 0,9875 franc Swiss, namun turun tipis menjadi 1,3690 dolar Kanada dari 1,3693 dolar Kanada.


Baca juga: (Dolar AS melemah di tengah keputusan Fed dan data ekonomi)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017