Banda Aceh (ANTARA Newsr) - Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aceh Karimun Usman menyatakan keprihatinan atas pengusiran Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis dari Aceh oleh sekelompok orang beberapa waktu lalu.
"Kami keluarga besar PDIP Aceh sangat prihatin atas insiden pengusiran Gubernur Kalimantan Barat," kata Ketua PDIP Aceh Karimun Usman di Banda Aceh, Senin.
Karimun mengatakan, Gubernur Kalimantan Barat berkunjung ke Aceh atas undangan Gubernur Aceh.
Gubernur Kalimantan Barat bersama gubernur lainnya dari seluruh provinsi di Indonesia datang ke Aceh untuk menghadiri Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV 2017.
"Kami yakin Gubernur Kalimantan Barat tidak akan datang kalau tidak diundang Gubernur Aceh menghadiri Penas KTNA. Karena diundang Gubernur Aceh, maka Gubernur Kalimantan Barat juga merupakan tamu masyarakat Aceh," kata dia.
Menurut Karimun, dirinya bersama masyarakat Aceh merasa malu adanya insiden pengusiran tersebut. Padahal, adat masyarakat Aceh selalu memuliakan tamu.
"Kami sangat malu dengan masyarakat Indonesia. Karena itu, kami memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khusus masyarakat Kalimantan Barat atas kejadian tersebut," ungkap Karimun Usman.
Karimun menegaskan, siapa pun yang datang ke Aceh, baik itu birokrasi, pedagang, buruh tani, dan apapun agama dan sukunya, selalu dimuliakan oleh masyarakat Aceh. Apalagi tamu yang hadir memeriahkan Penas KTNA tersebut.
"Dengan adanya kejadian di Penas KTNA ini, kami mempertanyakan kepada panitia dan Gubernur Aceh sejauh mana jaminan keamanan dan kenyamanan tamu yang datang ke kegiatan tersebut," kata Karimun Usman.
Sebelumnya, puluhan aktivis Islam mendatangi hotel tempat menginap Gubernur Cornelis di Banda Aceh, Sabtu (6/5) dan menolak kedatangannya ke Aceh lantaran dianggap dirinya sering menolak kehadiran ulama ke Kalimantan Barat.
Pewarta: M Haris SA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017