Air yang dibawa dengan puluhan kendi, sekitar pukul 15.21 WIB tiba di Candi Mendut itu.
Secara simbolis air diserahkan oleh Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia Siti Hartati Murdaya kepada Wakil Widyakasaba Walubi Biksu Wongsin Labiko Mahatera.
(Baca: Umat Buddha lakukan pengambilan air berkah Waisak)
Selanjutnya, bersama puluhan biksu lain dan umat Buddha, air berkah diletakkan di altar besar di samping Candi Mendut, sekitar 3,5 kilometer timur Candi Borobudur.
Di altar tersebut terdapat patung Buddha ukuran besar dengan berbagai hiasan altar, seperti sejumlah lilin, rangkain bunga, janur, dan buah-buahan.
Para biksu dalam beberapa kelompok kemudian memimpin umat untuk pembacaan paritta dan puja puji secara khusyuk di depan altar.
Sekitar pukul 17.22 WIB, air berkah dalam beberapa kendi disemayamkan di dalam Candi Mendut dengan melalui prosesi pradaksina.
Para biksu berjalan mengelilingi pelataran candi tersebut tiga kali, sebelum menyemayamkan air berkah di dalam candi. Para umat ikut dalam prosesi dengan masing-masing memegang umbul-umbul berwarna-warni.
Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya mengatakan air yang disemayamkan di Candi Mendut telah didoakan oleh para biksu sangha dan semua uma, menjadi air berkah Waisak 2017.
"Menjadi air berkah yang mendatangkan keselamatan dan kesehatan untuk umat dan seluruh masyarakat Indonesia. Semoga kita semua terhindar dari marabahaya," katanya.
Ketua Dewan Kehormatan Sangha Walubi Biksu Tadisa Paramita Mahastavira mengatakan air pada hakikatnya bukan baik atau buruk.
"Para biksu mendoakan air menjadi air berkah, memberi ketenangan dan menjadi lambang kerendahan hati manusia," katanya.
Sifat air yang bisa hadir dalam berbagai bentuk dan kondisi, ujarnya, juga menjadi simbol bahwa umat Buddha untuk bisa menjalani kehidupan sehari-hari, menyesuaikan dengan segala situasi.
Ia juga mengatakan tentang peranan penting air bagi makhluk hidup.
Wakil Widyakasaba Walubi Biksu Wong Sin Labiko Mahatera menjelaskan bahwa air berkah akan dipercikkan kepada umat saat puncak Hari Waisak pada Kamis (11/5), setelah meditasi detik-detik Waisak pada sekitar pukul 04.42.09 WIB di pelataran Candi Borobudur.
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017