Bonn (ANTARA News) - Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menarik partisipasi AS dari Kesepakatan Paris diperkirakan akan membayangi perundingan PBB yang dimulai pada Senin waktu setempat untuk memperjelas bentuk kesepakatan tersebut.
Negosiasi selama 11 hari di Bonn dimaksudkan untuk mulai merancang "peraturan" untuk memandu negara anggota dalam pelaksanaan pakta tersebut secara praktis, yang diupayakan untuk membatasi emisi bahan bakar fosil.
Namun, negosiasi tersebut berisiko melenceng dari haluannya karena kekhawatiran bahwa produsen karbon terbesar kedua di dunia itu akan menarik diri dan mengacaukan proses tersebut secara keseluruhan.
"Tentu saja, spekulasi yang muncul dari Washington saat ini menjadi kekhawatiran utama kami," ungkap Menteri Lingkungan dan Energi Maladewa, Thoriq Ibrahim, kepada AFP.
Perundingan tersebut adalah putaran negosiasi pertama di bawah konvensi iklim PBB (UNFCCC) sejak Trump menduduki Gedung Putih.
Pendahulunya, Barack Obama, bersama dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, memimpin dorongan diplomatik yang ditujukan untuk mencapai kesepakatan iklim dan diikuti oleh 195 negara di ibu kota Prancis pada 2015, setelah bertahun-tahun perselisihan pelik.
(Baca juga: Perubahan iklim perparah kelaparan di Tanduk Afrika)
Penerjemah: Monalisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017