Bekasi (ANTARA News) - Kesebelasan Bhayangkara FC menang 2-1 atas lawannya Persegres Gresik dalam laga kandang Liga 1 Musim 2017 di Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi, Minggu sore.
Bermain di hadapan suporter Bhayangkara, Persegres berhasil mencuri gol perdananya di babak pertama menit ke 12 lewat gol bunuh diri yang dilakukan bek belakang Bhayangkara FC Suroso.
Umpan pemain Persegres yang coba dihalau Suroso justru mengarah balik ke gawangnya dan gagal dihalau kiper Wahyu Tri Nugroho hingga mengubah papan skor 1-0.
Tertinggal satu gol, Bhayangkara mulai meningkatkan perlawannya dengan memainkan bola cepat.
Strategi itu membuat garda pertahanan Persegres kewalahan hingga berujung penalti akibat kesalahan bek belakang Jeki Arisandi yang mendorong gelandang serang Bhayangkara Paulo Sergio hingga terjatuh di kotak penalti.
Ulah Jeki itu membuat wasit menunjuk titik penalti pada menit 42 yang berhasil dieksekusi dengan baik oleh Thiago Fotuoso hingga mengubah skor 1-1.
Bhayangkara mengerahkan lima penyerangnya sekaligus usai turun minum yakni Thiyago Fortuoso, Wahyu Subo Seto, Guy Junior, Alsan Putra dan Dinan Yahdian untuk mendobrak pertahanan lawan.
Baru di menit ke 78, Bhayangkara berhasil mempertegas kemenangan laga kandangnya 2-1 lewat umpan pendek marquee player Paulo Sergio yang berhasil dimanfaatkan sepakan keras pemain tengah berusia 19 tahun, Ichsan.
Pelatih Persegres Gresik Hanafi mengaku kecewa dengan pola kepemimpinan wasit Faulur Rosy yang memberikan sanksi penalti atas keselahan Jeki Arisandi.
"Saya kecewa dengan pimpinan wasit. Jeki tidak mendorong dan tidak ada kontak fisik sebelum terjadinya penalti," katanya.
Persegres sempat mengulur waktu pertandingan dengan berniat walkout dari lapangan pascakeputusan penalti wasit selama lebih kurang 5 menit, namun hal itu dibatalkan.
Sementara itu, pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy menilai kepemimpinan wasit pada pertandingan kali ini memang banyak menimbulkan kontrovesi.
"Saya sepakat kepemimpinan wasit kali ini banyak menimbulkan kontrovesi. Namun walaupun begitu permainan tetap harus dilanjutkan. Sebab keputusan menunda permainan jelas merugikan," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017