Baghdad (ANTARA News) - Empat lagi prajurit Amerika tewas dalam serangan-serangan di sekitar Baghdad, kata militer AS, Senin, sehingga jumlah kematian di pihak pasukan Amerika di Irak sejak invasi 2003 menjadi 3.395. Seorang prajurit tewas dan seorang lagi cedera di luar kota bergolak Haditha di provinsi Anbar, Irak barat, sementara seorang tewas dan seorang lagi cedera ketika patroli mereka diserang di provinsi Salaheddin sebelah utara Baghdad. Dua prajurit lagi tewas Senin ketika patroli mereka diberondong tembakan di daerah sebelah tenggara Baghdad, kata militer kepada AFP. Sedikitnya 44 prajurit AS tewas di Irak pada Mei saja, salah satu bulan paling mematikan bagi pasukan Amerika sejak invasi tersebut. Serangan-serangan gerilya terus berlangsung meski pasukan AS dan Irak meluncurkan operasi keamanan di Baghdad pada Februari dalam upaya meredakan konflik sektarian Syiah-Sunni yang bisa berkembang menjadi perang saudara. Komandan-komandan AS memperingatkan bahwa gerilyawan berusaha meningkatkan serangan terhadap daerah-daerah pinggiran ibukota itu ketika ribuan prajurit memasuki kota tersebut. Operasi itu, yang akan diperkuat 30.000 prajurit tambahan AS yang diperkirakan digelar sebelum 1 Juni, telah mengurangi pembunuhan sektarian, namun serangan-serangan bom terus terjadi di ibukota Irak tersebut. Diculik Al-Qaeda Sementara itu, militer AS hari Senin menyatakan yakin bahwa tiga prajuritnya yang hilang di Irak telah diculik oleh kelompok Al-Qaeda. "Pada saat ini, kami yakin mereka diculik oleh teroris anggota Al-Qaeda atau sebuah kelompok yang terafiliasi dan penilaian ini didasari atas informasi intelijen sangat terpercaya," kata jurubicara Mayjen William Caldwell. Gerilyawan menyerang patroli AS pada Sabtu dalam penyergapan menjelang fajar di dekat kota Mahmudiya. Pasukan bantuan yang dikerahkan ke lokasi kejadian menemukan mayat empat prajurit Amerika dan seorang penterjemah Irak, sedang tiga prajurit lain AS hilang. Sebuah kelompok Al-Qaeda yang menamakan diri "Negara Islam di Irak" menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu dan memperingatkan pasukan AS agar tidak mencari prajurit-prajurit itu atau berisiko membuat mereka cedera. Namun, Caldwell, dalam sebuah pernyataan kepada pers, berjanji pencarian besar-besaran yang melibatkan 4.000 prajurit AS yang didukung jet, helikopter dan anjing pelacak serta satelit pengintai akan terus dilakukan sampai ketiga orang itu ditemukan. Juni lalu, gerilyawan Al-Qaeda menculik dua prajurit AS di daerah Yusufiya yang berdekatan dalam serangan terhadap pos pemeriksaan yang menewaskan seorang prajurit ketiga AS. Kedua prajurit yang diculik itu ditemukan tewas beberapa hari kemudian dengan anggota-anggota tubuh terputus. (*)
Copyright © ANTARA 2007