Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PB PBSI, Wiranto, menginginkan perayaan HUT ke-66 induk olahraga yang dia pimpin harus dijadikan sebagai momentum kebangkitan kejayaan Indonesia dalam olahraga itu.
"Dalam ulang tahun ke-66 ini, saya menginginkan tidak menjadi seremonial saja, kita semua harus bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia agar kembali diperhitunghkan dunia," kata Wiranto, dalam sambutannya di Cipayung, Jakarta, Sabtu.
Sebagai salah satu usaha menuju ke arah sana, lanjut Wiranto, berusaha merebut Piala Sudirman 2017 dengan berbekal pemain-pemain Pelatnas tanpa kehadiran peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Liliyana Natsir, dan pemain ganda putri, Ni Ketut Mahadewi Istirani, yang cedera.
"Dengan materi pemain yang ada, kita berusaha untuk secara maksimal bisa memberikan yang terbaik. Targetnya kita masuk final dan menjadi juara. Tapi dengan materi yang ada memang akan terjadi suatu persaingan sangat ketat kekuatan kita dengan lawan," ujar Wiranto.
Wiranto mengakui memang kekuatan pemain Indonesia saat ini ada di ganda putra dan ganda campuran.
Namun PB PBSI ingin mempertajam para pemain muda di sektor lain yang sebenarnya sudah hampir bisa menyamai pemain kelas dunia bahkan bisa hampir mengalahkan pemain sekelas Lin Dan.
"Karena itu kita optimistis kalau kita dapat mengimbangi para pemain dunia yang tergabung dalam tim dari negara-negara lain begitu harapan saya," ucap dia.
Selain peringatan ulang tahun ke-66 PBSI, Wiranto juga secara simbolik melepas para atlet Indonesia yang akan berlaga di Piala Sudirman 2017 di Australia. Total ada 20 atlet putra dan putri akan berjuang pada ajang yang digelar di Carrara Sport and Leisure Centre in Gold Coast, Australia, pada 21-28 Mei 2017.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017