Hal tersebut disampaikannya kepada sejumlah duta besar negara sahabat anggota Anglo Indonesian Society dan mitra kerja Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Kementerian Luar Negeri Inggris, pada Rabu (3/5), kata Minister Counsellor Fungsi Penerangan, Sosial dan Kebudayaan (Pensosbud) KBRI London Thomas Siregar kepada ANTARA News, Jumat (5/5).
Rizal mengatakan secara prinsip arah kebijakan luar negeri Indonesia tidak mengalami perubahan, namun terdapat penekanan lebih kuat pada aspek hubungan bilateral, khususnya dalam peningkatan kapasitas ekonomi dan perdagangan kemaritiman.
Hal itu tercermin dalam hubungan bilateral Indonesia dengan beberapa negara yang memiliki kapasitas ekonomi kuat di kawasan Asia dan Eropa, ujarnya.
Dalam konteks regional, Indonesia tetap mengambil peran aktif dalam Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan kerja sama Selatan-Selatan, serta triangular untuk menyuarakan kepentingan negara-negara di kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin.
Sementara itu, menurut dia, dalam konteks multilateral, maka Indonesia terus meningkatkan interaksi dengan Kelompok 20 negara (Group 20/G-20) guna mendorong kebijakan ekonomi global yang saling menguntungkan dan menjaga terciptanya sistem perekonomian global yang kuat, seimbang maupun berkelanjutan.
Dikatakannya, sebagai negara kepulauan, maka Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian besar membangun infrastruktur kemaritiman melalui visi Poros Maritim Dunia.
Indonesia diharapkan dapat menjadi penghubung utama antara Samudra Hindia dan Pasifik, sehingga perlu memperkuat sistem pertahanannya, infrastruktur maritim sekaligus meningkatkan konektivitas antarkepulauan dan meningkatkan intensitas kerja sama pertahanan dengan sejumlah negara yang memiliki peran kunci di kawasan.
Ia juga menegaskan Kebijakan Luar Negeri Indonesia saat ini berupaya mengoptimalkan kepentingan nasional Indonesia dengan tetap memperhatikan perannya dalam percaturan politik internasional.
Indonesia akan terus melaksanakan kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif sebagaimana fondasinya telah diletakkan oleh para pendahulu dan pemimpin bangsa Indonesia, demikian Rizal Sukma.
Dalam acara tersebut para peserta tamu mendapat suguhan makanan khas Indonesia yang disajikan dalam bentuk canape oleh Chef Budiono dari Asosiasi Chef Indonesia.
Baca juga: (Dubes apresiasi acara Diaspora Indonesia di Inggris)
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017