Banda Aceh (ANTARA News) - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh mengukuhkan dua profesor atau guru besar dalam rapat senat terbuka yang dipimpin Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal di AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Jumat.
Kedua guru besar yang dikukuhkan tersebut, yakni Prof Dr Musri MSc (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dan Prof Dr Marwan SSi MSi (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).
"Pengukuhan ini menjadikan jumlah guru besar Unsyiah bertambah menjadi 47 orang. Unsyiah sangat berpotensi untuk menambah jumlah guru besar secara signifikan dalam lima tahun ke depan," kata Rektor Unsyiah.
Menurut dia, potensi penambahan guru besar tersebut didukung dengan tersedianya 476 orang tenaga pengajar Unsyiah yang berjabatan Lektor Kepala.
"Hampir 90 persen dari jumlah tersebut berlatar belakang lulusan doktor atau S3, yang merupakan syarat utama menjadi guru besar," katanya.
Ia mengatakan jumlah guru besar di Unsyiah masih relatif minim. Jumlah profesor di Unsyiah masih kurang dari kebutuhan yang ideal untuk sebuah perguruan tinggi berbasis riset dan pengembangan.
"Pengukuhan dua guru besar baru ini memang sangat dibutuhkan dalam upaya pembangunan yang berbasis sumber daya dan kearifan lokal," katanya.
Samsul Rizal mengatakan, kedua guru besar tersebut sama-sama menjadikan sumber daya lokal bahari sebagai bagian dari penelitian. Prof Musri berupaya memanfaatkan potensi sumber daya kimia alam bahari.
Sementara Prof Marwan berupaya mencari solusi terhadap ancaman bahaya gelombang yang mungkin terjadi.
"Keduanya bisa saling melengkapi untuk mengeksplorasi potensi bahari di Indonesia," katanya.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017