Novel menyampaikan harapannya agar orang-orang yang memiliki nurani dan semangat antikorupsi di DPR memberikan dukungan terhadap KPK...baik itu kasus korupsi pengadaan KTP-elektronik atau pun kasus lainnya."

Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum mendapatkan informasi dari Kepolisian terkait dengan perkembangan pihak atau aktor yang diduga menyerang penyidik KPK Novel Baswedan dengan air keras.

"Kami belum dapatkan informasi dalam beberapa hari ini terkait dengan perkembangan pihak atau aktor yang diduga menyerang tersebut dan itu yang juga saya kira penting kami perhatikan karena hari ini sudah hampir satu bulan setelah Novel diserang," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Jumat.

Menurut Febri. KPK tentu saja akan menunggu hasil dari penulusuran Kepolisian untuk segera mengungkap
pelaku penyerangan dan aktor intelektual penyerangan tersebut.

"Saat ini kasus itu ditangani oleh pihak Kepolisian dan tentu saja KPK, publik, dan juga pihak keluarga menunggu apakah hasil dari pihak kepolisian. Saya kira ketika Presiden sudah memerintah Kapolri misalnya dan kemudian dibentuk tim khusus di Polda Metro Jaya tentu saja itu sepatutnya memberikan pesan kepada publik bahwa Polri serius," tuturnya.

Menurutnya, jika kemudian tim Kepolisian membutuhkan dukungan yang lebih luas apakah dari KPK atau tim lain seperti tim pencari fakta dan sejenisnya, tentu hal itu bisa dibicarakan lebih lanjut.

"Nanti kami dengar dan tunggu dulu perkembangan dari Kepolisian," ucap Febri.

Sementara itu, Febri menyatakan dokter yang menangani Novel Baswedan telah melakukan lima tindakan terhadap mata penyidik KPK itu yang disiram air keras oleh orang tidak dikenal.

"Hari ini dokter terus melakukan perawatan dan pengecekan rutin. Informasi yang diterima KPK, dalam pemeriksaan terakhir kemarin dokter ahli melakukan lima tindakan terhadap mata," katanya.

Lima tindakan yang diambil itu, kata Febri, antara lain analisa langsung dua bola mata secara manual, pengecekan kondisi mata melalui indikator warna dengan cara memberikan cairan kimia terhadap dua bola mata, memberikan "eye drop", pengecekan tekanan pada mata, dan pemeriksaan terhadap lensa yang dipasang di mata kanan.

"Untuk mata kanan, tidak terlihat infeksi setelah lensa dipasang, tekanan mata normal, yaitu 14 dari "range" wajar 6-21, pertumbuhan selaput kornea terus terjadi dengan baik. Penggunaan lensa untuk mata kanan bertujuan agar proses pertumbuhan selaput mata kanan bisa lebih cepat," kata Febri.

Sementara untuk mata kiri, Febri mengatakan pertumbuhan selaput kornea masih lambat seperti hari sebelumnya di mana tekanan mata lebih tinggi, yaitu 19, namun penumpukan kalsium telah mulai berkurang di mata.

Febri juga menyatakan tim yang mendampingi Novel dalam perawatan menyampaikan perkembangan informasi tentang kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia, mulai dari seluruh dukungan yang diberikan terhadap KPK dan doa terhadap kesembuhan Novel Baswedan hingga Hak Angket yang telah bergulir di DPR saat ini.

"Novel menyampaikan harapannya agar orang-orang yang memiliki nurani dan semangat antikorupsi di DPR memberikan dukungan terhadap KPK dengan tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan, baik itu kasus korupsi pengadaan KTP-elektronik atau pun kasus lainnya," ucap Febri.

Salah satu penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras sepulang sholat subuh pada Selasa (11/4).

Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-e.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017