Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah warga masyarakat yang bermukim di sekitar insiden kaburnya ratusan tahanan Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk tepatnya Kecamatan Limapuluh Pekanbaru mulai was-was, karena lebih separuh buronan masih berkeliaran.
"Saya saja jadi lebih cepat pulang untuk menjaga anak istri," kata Red (30) salah satu warga Jalan Sungai Kampar, Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh di Pekanbaru, Jumat.
Red mengaku khawatir insiden tersebut membahayakan keluarganya. Karena tidak ada yang tahu seperti apa, dan siapa saja tahanan yang kabur itu. Ia bahkan sudah menelepon istrinya agar tidak sendirian di rumah tetapi ditemani saudara.
"Saya ingatkan juga pintu jangan dibuka, selalu dikunci, kalau ada yang tidak dikenal bertamu jangan dibukakan pintu," tuturnya berpesan.
Red juga mengatakan para pria di lingkungannya akan meningkatkan Siskamling yang selama ini memang sudah ada.
"Nanti malam akan lebih ramai yang ronda, biasanya bergantian tiga orang, tapi kali ini semua pria ikut," tegasnya.
Warga Tanjung Rhu lainnya, Opan (45), mengaku kaget dengan insiden Rutan ini.
Ia juga khawatir buronan akan membahayakan jiwa dan harta mereka.
"Ke mana mereka makan dan bersembunyi kalau tidak akan mengancam warga," ucapnya.
Karena itu Opan berharap aparat bertindak cepat.
"Mereka harus ditangkap lagi, kalau tidak, kami akan merasa tidak nyaman, anak-anak bermain, di luar rumah yang terbuka," tambahnya.
Sementara itu, Salah satu Pimpinan DPRD Pekanbaru, Sigit Yuwono mengingatkan warga agar waspada dan berjaga-jaga. Jika ada yang mencurigakan segera melapor ke pihak berwajib.
"Mari proaktif melaporkan jika ada temuan, jaga keamanan lingkungan bergotong-royong," tambahnya.
Di lain tempat, Kepolisian Daerah Riau menyatakan bahwa insiden kaburnya ratusan narapidana dan tahanan di Rumah Tahanan Klas IIB Kota Pekanbaru, Riau, kuat dugaan karena dipicu ketikdakpuasan terhadap kondisi dan pelayanan ditempat itu.
Pemicu tersebut mendorong tahanan dan narapidana menggelar unjuk rasa dan mendobrak pintu gerbang Rutan setinggi tiga meter untuk melarikan diri, Jumat.
"Ratusan napi yang berunjuk rasa mendobrak salah satu pintu dengan tiang jemuran," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Jumat.
Untuk saat ini pihak kepolisian tingkat resor dan sektor di seluruh Pekanbaru dikerahkan untuk menangkap tahanan yang kabur.
Untuk di Rutan sendiri saat ini diturunkan dua satuan setingkat kompi Brimob Polda Riau atau sekitar 200 personel.
Polisi juga mengimbau warga agar waspada dan selalu berkoordinasi dengan kepolisian terdekat apabila menemukan atau melihat orang yang mencurigakan.
(Baca juga: Ratusan tahanan kabur, masyarakat Pekanbaru diimbau waspada)
Pewarta: Fazar Muhardi/Vera Lusiana
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017