Kupang (ANTARA News) - Kepala Taman Nasional Komodo (KTNK) Sudiyono mengatakan, dari data yang ada, sudah dua wisatawan asing yang diserang komodo dan satu di antaranya meninggal dunia dan jasadnya tidak ditemukan.
"Kalau korban wisatawan asing yang diserang komodo, sudah merupakan yang kedua. Pertama sekitar tahun 1974 tetapi korbannya tidak ditemukan. Kemungkinan dimakan komodo," kata Sudiyono kepada Antara melalui telepon dari Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan jumlah wisatawan asing yang diserang komodo, selain wisatawan asing asal Singapura Loh Lee Aik (68).
(Baca juga: Wisatawan Singapura digigit komodo)
Menurut dia, pada sekitar tahun 1974, binatang raksasa itu menyerang wisatawan berjumlah sekitar 30 orang. Dari jumlah itu, salah satunya dilaporkan hilang ditelan komodo.
Data ini tidak termasuk pekerja bangunan atau para pekerja yang melakukan kegiatan pembangunan di kawasan itu.
"Kalau pekerja bangunan, pekerja lain-lain memang sudah banyak yang digigit komodo dan ada yang meninggal," katanya menambahkan.
Fakta ini menunjukkan bahwa, komodo adalah jenis hewan kanibal yang bisa memakan daging hewan dan juga manusia, sehingga harus diwaspadai.
Karena itu, siapapun yang memasuki kawasan itu untuk melihat komodo, di Taman Nasional Komodo (TNK) harus berhati-hati.
Artinya, cukup melihat dari jarak jauh. Tidak perlu terlalu dekat karena bisa diserang bahkan dimangsa hewan itu, katanya menjelaskan.
Di TNK terdapat empat pulau yang dihuni komodo, yaitu Pulau Nusa Kode, Gili Motang, Rinca, dan Komodo.
Dalam catatan TNK, sejak 1987 sampai kini, 16 orang digigit komodo empat di antaranya tewas.
Terakhir, seorang petugas keamanan TNK digigit pada November 2011, dan meninggal pada Mei 2012.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017