Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menilai penembakan rumah pribadi Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI Jazuli Juawini adalah bentuk teror terhadap anggota Dewan.
"Polri agar segera mengusut kasus penembakan rumah pribadi Pak Jazuli dan menemukan pelakunya," kata Abdul Kharis Ammsyari ketika dihubungi melalui telepon selulernya, di Jakarta, Kamis.
Abdul Kharis mengatakan, dirinya sangat kaget mendapat kabar rumah pribadi rekannya satu partai, Jazuli Juwaini, ditembak orang tidak dikenal.
Menurut dia, aksi penembakan ini adalah teror yang meresahkan warga negara Indonesia, khususnya anggota DPR RI.
"Saya sangat menyayangkan aksi penembakan semacam ini," katanya.
Politisi PKS ini berharap, Polri meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan muncul aksi penembakan rumah semacam ini.
Ke depan, kata dia, aparat keamanan harus dapat memastikan tidak ada lagi aksi teror dalam bentuk apapun, sehingga semua warga negara Indonesia dapat hidup tenang.
Menurut Abdul Kharis, PKS menyerahkan persoalan ini kepada Polri untuk memproses secara hukum dan menemukan pelakunya.
Ketika ditanya, bagaimana sebaiknya standar pengamanan terhadap anggota Dewan, Abdul Kharis mengatakan, selama ini tidak ada pengamanan secara khusus.
"Pengamanan anggota Dewan sama seperti warga negara pada umumnya, sehingga perlu peningkatan kewaspadaan oleh aparat keamanan agar tercipta kondisi yang aman dan kondusif di seluruh Indonesia," katanya.
(Baca: Kediaman ketua Fraksi PKS ditembak orang tidak dikenal)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017