Jakarta (ANTARA News) - Satgas Pangan Polri berupaya menjaga agar harga cabai tetap dalam rentang harga yang wajar di pasar.
"Harga cabai rawit merah yang wajar di tingkat petani itu Rp20 ribuan. Rp30 ribu hingga Rp40 ribu di tingkat konsumen. Kalau sampai di konsumen, lebih dari itu, maka pasti terjadi sesuatu," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Meski baru dibentuk pada awal Mei 2017, Satgas Pangan Mabes Polri telah bekerja sejak Februari 2017. Satgas Pangan Mabes Polri diketuai oleh Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dengan wakilnya Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya.
"Kami beberapa kali kegiatan, koordinasi dengan kementerian, penyelidikan, upaya menekan harga cabai rawit merah yang pernah sampai Rp180 ribu di tingkat konsumen," katanya.
Berdasarkan situs Kementerian Perdagangan per 3 Mei 2017, harga cabai merah keriting di tingkat nasional mencapai Rp28.070 per kilogram, di Jakarta mencapai Rp31.640 per kilogram. Sementara harga cabe merah biasa di tingkat nasional Rp29.490 per kilogram, di Jakarta mencapai Rp38 ribu per kilogram.
Irjen Setyo Wasisto menambahkan Satgas Pangan tidak hanya dibentuk di tingkat Mabes Polri, melainkan juga dibentuk di daerah yakni di tingkat polda hingga ke polres.
"Fungsinya sama, mengawasi fluktuasi harga, mengawasi jumlah sembako, mengantisipasi lonjakan harga sembako, mengawasi rantai distribusi dari produsen hingga ke konsumen . Jangan sampai ada penyimpangan, penimbunan, margin profit yang terlalu besar," ujarnya.
Satuan Tugas Pangan dibentuk untuk menstabilkan harga pangan menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Lebaran.
Satgas Pangan Mabes Polri dipimpin oleh Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, dibantu dengan sejumlah pejabat kementerian yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Perum Bulog dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Sementara Satgas Pangan di tingkat Polda dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda, bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan setempat.
Pewarta: Anita P Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017