Direktur Utama Syailendra Capital, Fajar R Hidajat dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan meluncurkan produk reksa dana saham, yakni Syailendra Equity BUMN Plus pada beberapa hari mendatang.
"Produk itu dibuat agar dapat memberikan hasil investasi yang optimum melalui investasi dengan prioritas pada efek BUMN atau anak perusahaan BUMN," katanya.
Ia mengemukakan bahwa beberapa pertimbangan dalam peluncuran reksa dana itu, di antaranya perusahaan BUMN menguasai sektor-sektor penting yang memengaruhi hajat hidup orang banyak.
"Pada beberapa sektor, BUMN memiliki pangsa pasar terbesar, memiliki profitabilitas yang baik, dan seringkali menjadi price and market leader pada industrinya," paparnya.
Selain itu, lanjut dia, saham grup BUMN memiliki total kapitalisasi pasar sebesar Rp1,383 triliun, atau mencerminkan 24 persen dari total kapitalisasi IHSG. Sedangkan gabungan laba bersih saham grup BUMN per 2015 adalah Rp89 triliun, atau sekitar 52 persen dari laba bersih seluruh perusahan di IHSG.
Ia menambahkan bahwa performa backtest saham dari BUMN selama 7 tahun terakhir (2010-2016) juga mencatatkan performa yang baik, dibandingkan dengan benchmark indeks LQ45 dan IHSG.
"Kebijakan investasi Syailendra Equity BUMN Plus adalah minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat ekuitas," katanya.
Fajar R Hidajat menambahkan bahwa pihaknya juga merencanakan untuk meluncurkan lima produk reksa dana baru pada tahun 2017 ini yang terbagi dalam beberapa asset class.
Pada tahun ini, ia juga mengemukakan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sekitar 35-40 persen, yakni dari Rp6,7 triliun menjadi Rp9 triliun-Rp9,5 triliun.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017