Jakarta (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta calon Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno tidak berkomentar lebih dulu terkait rencana Pemda DKI melepas saham PT Delta Djakarta Tbk, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memproduksi minuman beralkohol.
"Tolong bilang ke dia (Sandiaga Uno), kalau mau jual jangan bilang-bilang karena itu mempengaruhi pasar. Pada prinsipnya, siapapun yang punya kuasa atau pemegang saham utama itu tidak boleh membuat suatu guncangan yang mempengaruhi pasar," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa mekanisme penjualan saham oleh salah satu pemegang saham terbesar yakni dengan menyampaikan laporan secara resmi ke otoritas pasar modal Indonesia.
"Jadi, harus kirim surat mau jual, melakukan keterbukaan informasi dan diumumkan secara resmi ke publik. Tapi, jangan juga sudah diumumkan tiba-tiba tidak jadi dilakukan. Jadi, tolong jangan bicara dulu apalagi authority belum ada, karena pemegang saham publik Delta yang terpengaruh," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, isu yang beredar itu relatif tidak mempengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Namun, baik perusahaan besar atau kecil diharapkan tetap mengikuti peraturan yang ada di pasar modal Indonesia.
"Jadi harus secara formal," ucapnya.
Berdasarkan data BEI, PT Delta Djakarta Tbk memiliki kode efek perdagangan DLTA. Pemegang saham PT Delta Djakarta Tbk terdiri dari, San Miguel Malaysia sebanyak 467.061.150 atau 58,33 persen, Pemda DKI sebanyak 186.846.000 (23,34 persen), dan publik sebanyak 146.751.900 (18,33 persen).
Sementara itu terpantau, harga saham DLTA pada pulul 15.00 WIB, Rabu (3/5) berada di posisi Rp5.175 per saham, atau menguat 1,47 persen.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017