Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menunggu tindakan tegas dari Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bagi pemain yang melakukan kekerasan di pertandingan Go-Jek Traveloka Liga 1 Indonesia.

"Ini kesempatan emas bagi Komisi Disiplin PSSI untuk bertindak tegas dan menunjukkan taringnya. Jangan biarkan masyarakat pencinta sepak bola memberikan vonis sendiri," ujar Imam ketika ditemui di Jakarta, Rabu.

Terkini, kekerasan terhadap sesama terjadi di pertandingan PS TNI versus Bhayangkara FC. Dalam laga yang dimenangi PS TNI 2-1 itu, terjadi pemukulan yang dilakukan oleh pesepak bola PS TNI yang juga personel Timnas Indonesia Abduh Lestaluhu kepada pemain Bhayangkara FC Thiago Furtuoso.

Akibat kejadian itu, Abduh dihukum wasit dengan kartu merah dan kasusnya kini berada di Komisi Disiplin PSSI.

Menpora sendiri sangat menyayangkan terjadinya tindakan itu. Menurut dia, sebagai pemain tim nasional, Abduh Lestaluhu bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

"Semua orang bisa emosi, tetapi alangkah baiknya jika itu dikendalikan," tutur Imam.

Pemerintah, lanjut Menpora, memberikan kepercayaan penuh kepada Komdis PSSI terkait pendisiplinan Abduh Lestaluhu.

Kejadian pemukulan sejatinya sudah terjadi dua kali di Go-Jek Traveloka Liga 1. Sebelumnya, peristiwa serupa dilakukan oleh penyerang PSM Makassar Ferdinand Sinaga terhadap pemain Persela Lamongan Ivan Carlos dalam pertandingan antara kedua tim di pekan pertama.

Buntutnya, Komisi Disiplin PSSI melalui putusan sela menjatuhkan sanksi larangan bertanding di empat pertandingan dan denda Rp10 juta. Hukuman ini bisa berubah karena Ferdinand masih akan menjalani proses wawancara dengan pihak Komisi Disiplin terkait tindakan yang dilakukannya.


Baca juga: (Go-Jek Traveloka Liga 1 resmi diluncurkan)

Baca juga: (Komdis PSSI sanksi Ferdinand dan empat klub)

Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017