"Masih banyak pasar yang koneksi internet tidak cepat, kapasitas penyimpanan ponsel kecil," kata Direktur Senior Pengembangan Bisnis Twitter Asia Pasifik, Arvinder Gujral, saat peluncuran di Jakarta, Rabu.
Twitter Lite menggunakan teknologi Progressive Web App (PWA) sehingga mampu menghemat data hingga 70 persen dan lebih cepat 30 persen bila dibandingkan dengan akses dari aplikasi di ponsel.
Selain itu, bila aplikasi Twitter di Android berukuran puluhan hingga ratusan megabit, Twitter versi ringan ini memerlukan kapasitas kurang dari 1MB di ponsel.
Twitter Lite memang ditujukan untuk pasar di negara berkembang, terutama untuk para pengguna yang tidak memiliki koneksi internet cepat, sulit menjangkau paket data, serta kapasitas ponsel yang tidak besar.
Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki pengguna Twitter terbanyak, menjadi negara kedua peluncuran Twitter Lite setelah India.
Menurut temuan Twitter, pengguna di kota-kota kecil Indonesia ingin terlibat percakapan di dunia maya, terutama untuk konten olah raga dan hiburan, namun terhambat harga paket yang kurang bersahabat, koneksi tidak lancar serta memori ponsel terbatas.
Twitter menggandeng Indosat Ooredo untuk akses informasi dua konten tersebut serta menyediakan akses berlangganan internet.
Twitter Lite dapat diakses di mobile.twitter.com melalui browser apapun, baik di perangkat seluler dan komputer, dan menawarkan pengalaman yang sama dengan aplikasi.
(Baca juga: Ini alasan teroris suka pakai medsos )
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017