Pariaman (ANTARA News) - Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kota Pariaman, Sumatera Barat, mengumumkan hasil kelulusan siswa melalui halaman website masing-masing sekolah pada Selasa untuk mencegah aksi corat-coret seragam.
"Pengumuman hasil Ujian Nasional 2017 tingkat SMA via internet dilakukan untuk mencegah aksi-aksi tidak bermanfaat dari para siswa dalam merayakan kelulusan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat, Kanderi, di Pariaman.
Ia mengatakan selain mengumumkan melalui internet atau website resmi sekolah, seluruh satuan pendidikan khususnya perwakilan SMA, SMK serta Madrasah Aliyah (MA) diminta bersiaga di tempat-tempat yang berpotensi terjadinya aksi corat-coret seragam.
Ia menjelaskan biasanya saat pengumuman kelulusan, anak didik cenderung melakukan tindakan yang kurang tepat seperti aksi corat-coret seragam, konvoi sepeda motor dan lainnya di objek wisata sehingga perlu disiagakan majelis guru.
"Jika nantinya tetap terjadi aksi tersebut, tentu masing-masing sekolah berhak mengambil kebijakan jika perlu ada sanksi atau tindakan tegas," ujarnya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) setempat sehingga dapat mengamankan siswa-siswa yang melakukan aksi-aksi meresahkan masyarakat dalam perayaan kelulusan.
"Seharusnya para siswa merayakan kelulusan mereka dengan bersyukur, atau melakukan doa bersama di sekolah masing-masing. Itu lebih bermanfaat," katanya.
Bahkan ia mengimbau para siswa untuk menyumbangkan pakaian seragam sekolah mereka yang tidak lagi terpakai itu kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga bermanfaat.
"Sekolah dapat memberikan dorongan atau imbauan ini pada siswa di masing-masing sekolah nantinya," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Disdik Sumbar, Burhasman Bur, mengimbau pihak sekolah di provinsi itu agar mengingatkan siswa untuk tidak melakukan corat-coret seragam dan konvoi saat pengumuman kelulusan.
"Pengumuman kelulusan untuk tingkat SMA/SMK akan diumumkan pada 2 Mei, diharapkan siswa tidak melakukan aksi semacam itu," kata dia.
Ia mengatakan, banyak kerugian yang akan didapatkan jika melakukan corat-coret seragam dan konvoi di jalanan, seperti terjadinya kecelakaan dan mengganggu kenyamanan pengendara lain yang berada di jalanan.
Baju seragam, misalnya, katanya dapat disumbangkan kepada yang membutuhkan, sehingga hal itu dapat memberikan manfaat kepada orang lain, daripada di corat-coret.
Sedangkan untuk penentuan kelulusan, Burhasman mengatakan ditentukan oleh masing-masing sekolah berdasarkan kriteria tertentu.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017