Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, anak gajah tersebut ditemukan mati di Dusun Geunie, Gampong (desa) Lhok Keutapang, Senin (1/5).
"Tim sudah bergerak ke lokasi temuan gajah mati. Jenis kelamin anak gajah adalah jantan. Umur anak gajah diperkirakan baru satu bulan," kata Sapto Aji.
Ia mengatakan, informasi anak gajah mati tersebut disampaikan masyarakat. Informasi tersebut diteruskan ke Koramil setempat. Kemudian, anggota Koramil bersama warga menuju ke lokasi anak gajah mati tersebut.
"Anak gajah tersebut ditemukan mati di alur sungai. Diduga, anak gajah itu mati karena terperosok di alur sungai. Saat ini, tim sedang menuju lokasi untuk memeriksa anak gajah mati tersebut," kata Sapto Aji Prabowo.
Dengan ditemukan anak gajah mati tersebut, maka sudah tiga ekor gajah ditemukan mati di Provinsi Aceh sepanjang 2017. Dua gajah lainnya yang ditemukan mati adalah gajah dewasa.
Sebelumnya, seekor gajah jantan dewasa berumur 30 tahun ditemukan ditemukan mati dengan luka tembak. Bangkai gajah tersebut ditemukan mati pada Sabtu (14/1) sekitar pukul 11.30 WIB.
Kemudian, pada Selasa (18/4), seekor gajah jantan diperkirakan berusia 20 hingga 25 tahun, juga ditemukan mati di kebun warga di Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues.
Gajah tersebut ditemukan mati dalam kondisi belalai dan calik atau gading kecil sudah terpotong. Gajah tersebut ditemukan mati di sekitar alur sungai.
Dugaan sementara, gajah tersebut diracun. Sebab, kebiasaannya, gajah yang terkena racun akan mencari sumber air.
Pewarta: M Haris SA
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017