Jakarta,  (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa posisi rupiah pada saat ini yang berada di kisaran Rp11.000 per dolar AS dianggap wajar karena kondisi krisis global.

Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono, seusai Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, rabu, mengatakan bahwa naik atau turunnya rupiah tergantung kondisi global, dan posisi saat ini cukup wajar.

Menurut dia, posisi rupiah dinilai memadai untuk tetap menopang kegiatan ekspor dan impor nasional, meskipun aktifitas ekspor lebih dipengaruhi permintaan global yang menurun.

"Saya pikir OK, tapi mungkin jawabannya ekspor impor itu, terutama ekspor, nggak terlalu tergantung, pada depresiasi rupiah. Karena ini betul-betul masalah permintaan global yang turun," katanya.

Sementara pada perdagangan Rabu ini, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta naik tajam menjadi Rp10.775/10.825 per dolar AS dibanding penutupan sebelumnya Rp10.900/11.000 atau menguat 125 basis poin.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009